AS Akui Tak Beri Tahu Irak tentang Serangan Udara di 85 Target
Kamis, 08 Februari 2024 - 17:01 WIB
Operasi tersebut diluncurkan sebagai pembalasan atas serangkaian serangan terhadap pangkalan AS di wilayah tersebut, yaitu serangan pesawat tak berawak pada tanggal 28 Januari yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai lebih dari 40 lainnya di pangkalan di Yordania, dekat perbatasan Suriah dan Irak.
Baghdad telah berulang kali mengutuk serangan AS baru-baru ini di wilayah Irak, dan mengatakan operasi pekan lalu telah mendorong wilayah tersebut ke “jurang maut.”
Juru bicara pemerintah Irak Bassem al-Awadi juga membantah negaranya mengoordinasikan tindakan tersebut dengan Washington.
Dia menuduh para pejabat AS membuat “klaim palsu yang bertujuan menyesatkan opini publik internasional dan mengabaikan tanggung jawab hukum.”
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani juga secara pribadi mengkritik serangan udara Amerika, dengan mengatakan serangan tersebut membahayakan kedaulatan negaranya dan mengancam stabilitas regional.
Menyusul serangkaian serangan sebelumnya pada akhir Januari, pemimpin tersebut mengatakan, “AS merusak perjanjian dan berbagai sektor kerja sama keamanan bersama.”
Dia juga menekankan perlunya “membentuk kembali hubungan masa depan” dengan Washington.
Baghdad telah berulang kali mengutuk serangan AS baru-baru ini di wilayah Irak, dan mengatakan operasi pekan lalu telah mendorong wilayah tersebut ke “jurang maut.”
Juru bicara pemerintah Irak Bassem al-Awadi juga membantah negaranya mengoordinasikan tindakan tersebut dengan Washington.
Dia menuduh para pejabat AS membuat “klaim palsu yang bertujuan menyesatkan opini publik internasional dan mengabaikan tanggung jawab hukum.”
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani juga secara pribadi mengkritik serangan udara Amerika, dengan mengatakan serangan tersebut membahayakan kedaulatan negaranya dan mengancam stabilitas regional.
Menyusul serangkaian serangan sebelumnya pada akhir Januari, pemimpin tersebut mengatakan, “AS merusak perjanjian dan berbagai sektor kerja sama keamanan bersama.”
Dia juga menekankan perlunya “membentuk kembali hubungan masa depan” dengan Washington.
(sya)
tulis komentar anda