5 Tantangan Pemerintahan Baru Pakistan, Salah Satunya Ancaman Perang dengan India, Afghanistan dan Iran

Kamis, 08 Februari 2024 - 16:16 WIB
Foto/Reuters

Serangan militan telah meningkat selama 18 bulan terakhir setelah jeda ketika banyak kelompok Islam diusir ke negara tetangga Afghanistan dengan operasi militer pada tahun 2014.

Kelompok-kelompok tersebut – khususnya Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) – melakukan reorganisasi di Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa di sana pada tahun 2021, dan dilaporkan menggunakan persenjataan canggih yang ditinggalkan oleh pasukan pimpinan NATO.

Para gerilyawan telah melakukan serangkaian serangan tingkat tinggi dan kembali ke basis mereka di Pakistan. Namun terbatasnya ruang fiskal Islamabad membatasi kemampuannya untuk mendanai operasi militer berkelanjutan lainnya.

Pemberontakan etnis-nasionalis Baloch di barat daya, yang juga menargetkan kepentingan sekutu utama Tiongkok, telah meningkat. Beijing telah banyak berinvestasi di pertambangan di provinsi Balochistan yang kaya mineral dan di pelabuhan strategis, Gwadar.

5. Ancaman Perang dengan Afghanistan, India dan Iran



Foto/Reuters

Melansir Reuters, serangan TTP telah menyebabkan perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Islamabad dan Taliban, yang sebelumnya diyakini memiliki hubungan dekat, seperti halnya pengusiran ratusan ribu warga Afghanistan yang dilakukan Islamabad, banyak di antaranya telah tinggal di Pakistan selama beberapa dekade.

Pakistan dan Iran saling melancarkan serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan yang diklaim militan di wilayah masing-masing bulan lalu, dan meski keduanya tampaknya memiliki hubungan tetap sejak itu, insiden tersebut telah membuka kekhawatiran keamanan baru bagi Pakistan di perbatasan baratnya.

Sementara itu di perbatasan timurnya, ketegangan baru meningkat dengan musuh lamanya, India, setelah Islamabad menuduh New Delhi melakukan kampanye pembunuhan di Pakistan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More