China Terindikasi Dukung Aksi Protes Menentang Pakistan di Gilgit Baltistan
Rabu, 07 Februari 2024 - 11:48 WIB
Negara Bagian Proksi
Sebuah artikel online di Marxist.com menginformasikan bahwa gerakan massa yang menentang pembayaran tagihan listrik di Kashmir telah diberitakan oleh Wakil Presiden nasional RWF, Yasir Irshad. Tendensi Marxis Internasional (IMT) dan RWF berada di garis depan dan memprakarsai kampanye ini serta pembentukan Komite Aksi Awami di seluruh wilayah.
Gerakan ini menjadi begitu kuat sehingga lima juta orang kini menolak membayar tagihan listrik, dan pada bulan Oktober 2023, pemerintah provinsi terpaksa duduk dan bernegosiasi setelah ribuan perempuan turun ke jalan untuk melakukan protes. Hal ini sangat penting mengingat perempuan biasanya terpinggirkan dari ruang publik.
Baik Gilgit Baltistan maupun Balochistan saat ini merupakan wilayah yang paling tidak stabil karena pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Pakistan dan menjadi saksi protes yang menjadikannya lokasi ideal bagi sayap kiri yang dimanfaatkan oleh China.
Pada tahun 2023, beberapa laporan mengeklaim bahwa Punjabi di Pakistan berencana memberikan Gilgit Baltistan ke China untuk melunasi utangnya. Tujuan China adalah menggunakan gerakan terorganisir kiri di Gilgit Baltistan untuk mempersiapkan lingkungan pro-Komunis agar mereka dapat mengendalikan wilayah tersebut sebagai negara bagian proksi (proxy state).
Inilah Gilgit Baltistan baru yang disaksikan dunia. Sakariya mengatakan bahwa China sekali lagi terlihat sedang melakukan Long March, dan kali ini dengan tujuan “mengambil alih” Pakistan.
(mas)
tulis komentar anda