5 Alasan Konflik ECOWAS Bisa Memicu Perang Baru di Afrika
Kamis, 01 Februari 2024 - 20:20 WIB
LONDON - Keputusan Mali, Burkina Faso, dan Niger untuk keluar dari blok ekonomi dan politik Afrika Barat ( ECOWAS ) membalikkan integrasi regional yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Konflik itu menyebabkan jutaan orang berada dalam ketidakpastian, dan kemungkinan akan memperdalam konflik ketiga negara yang dipimpin junta yang didukung Rusia.
Langkah untuk menarik diri dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) yang beranggotakan 15 negara mungkin memerlukan waktu untuk diterapkan, sehingga membuka pintu untuk negosiasi.
Namun, jika hal ini dilakukan, hal ini akan mengganggu arus perdagangan dan jasa di kawasan yang bernilai hampir USD150 miliar per tahun.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagi jutaan warga negara dari tiga negara miskin dan terkurung daratan yang menetap di negara-negara tetangga karena blok tersebut mengizinkan perjalanan bebas visa dan hak untuk bekerja.
Pantai Gading sendiri adalah rumah bagi lebih dari 5 juta orang dari Burkina Faso, Mali dan Niger.
Niger berbatasan dengan Nigeria sepanjang 1.500 km dan 80% perdagangannya dilakukan dengan tetangganya yang lebih kaya, kata Seidik Abba, presiden lembaga pemikir CIRES yang berbasis di Paris.
Ghana, Togo dan Benin juga memiliki diaspora besar dari Niger.
“Jika mereka memutuskan untuk terus maju dan hengkang, maka hal itu akan menjadi masalah yang sangat besar, baik secara ekonomi maupun politik, dan pertaruhannya sangat besar bagi masyarakat di ketiga negara tersebut,” ujarnya.
Konflik itu menyebabkan jutaan orang berada dalam ketidakpastian, dan kemungkinan akan memperdalam konflik ketiga negara yang dipimpin junta yang didukung Rusia.
Langkah untuk menarik diri dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) yang beranggotakan 15 negara mungkin memerlukan waktu untuk diterapkan, sehingga membuka pintu untuk negosiasi.
Namun, jika hal ini dilakukan, hal ini akan mengganggu arus perdagangan dan jasa di kawasan yang bernilai hampir USD150 miliar per tahun.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagi jutaan warga negara dari tiga negara miskin dan terkurung daratan yang menetap di negara-negara tetangga karena blok tersebut mengizinkan perjalanan bebas visa dan hak untuk bekerja.
Pantai Gading sendiri adalah rumah bagi lebih dari 5 juta orang dari Burkina Faso, Mali dan Niger.
Niger berbatasan dengan Nigeria sepanjang 1.500 km dan 80% perdagangannya dilakukan dengan tetangganya yang lebih kaya, kata Seidik Abba, presiden lembaga pemikir CIRES yang berbasis di Paris.
Ghana, Togo dan Benin juga memiliki diaspora besar dari Niger.
“Jika mereka memutuskan untuk terus maju dan hengkang, maka hal itu akan menjadi masalah yang sangat besar, baik secara ekonomi maupun politik, dan pertaruhannya sangat besar bagi masyarakat di ketiga negara tersebut,” ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda