Tak Peduli Isu Etis, Ribuan Warga India Berburu Kerja di Israel saat Genosida Gaza

Jum'at, 26 Januari 2024 - 19:30 WIB
Bagi pekerja seperti Seni, keputusannya sederhana. “Risiko ada dimana-mana, dan kita harus menghadapinya. Saya tidak bisa hanya duduk di rumah dan membuat keluarga saya kelaparan,” ujar dia.

Dia juga yakin tidak akan bekerja di dekat perbatasan Israel yang tegang. “Mengapa pemerintah mengirim kami ke tempat yang tidak aman?” papar dia.

Antusiasme terhadap lapangan kerja juga menyoroti tantangan India dalam menemukan pekerjaan yang cukup bagi penduduknya, yang kini merupakan negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa.

Tingkat pengangguran secara keseluruhan mencapai 8,65% pada Desember, menurut Pusat Pemantauan Perekonomian India. Pengangguran untuk kelompok usia 20-24 tahun dilaporkan sebesar 44%.

Kamal Kishore, lulusan seni berusia 24 tahun dari Uttar Pradesh, mengatakan dia telah menghadapi banyak penolakan untuk mendapatkan pekerjaan di India.

Menurutnya, itulah sebabnya dia rela "menggigil kedinginan sejak jam 5 pagi" untuk mencoba pekerjaan pertukangan di Israel.

“Kami mempunyai tingkat pengangguran yang besar di India. Meskipun saya memiliki kualifikasi yang diperlukan, saya menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan,” papar dia.

Dia menambahkan, “Saya berasal dari keluarga miskin, dan mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga saya adalah hal yang penting meskipun ada potensi risikonya.”

Alasannya mirip dengan Seni. "Apakah kita harus berurusan dengan perang?" katanya. "Kematian bisa datang di mana saja, tapi setidaknya saya bisa mendapat penghasilan lebih baik di Israel dan menghidupi keluarga saya."
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More