Pakar: Tanpa Data Tes, Bagaimana Kita Percaya Vaksin Covid-19 Rusia?
Rabu, 12 Agustus 2020 - 11:01 WIB
LONDON - Para pakar kesehatan global khawatir dengan pengumuman Rusia yang akan menyetujui vaksin Covid-19 setelah kurang dari dua bulan tes manusia.
Menurut para pakar, tanpa data tes penuh, vaksin itu sulit dipercaya. Bermaksud menjadi yang pertama dalam perlombaan global pengembangan vaksin Covid-19, Rusia belum melakukan tes skala besar yang akan memberi data apakah vaksin itu bekerja atau tidak.
"Rusia penting untuk melakukan eksperimen populasi yang besar," papar Ayfer Ali, pakar riset obat di Warwick Business School, Inggris, pada Reuters.
Dia menjelaskan, persetujuan yang super cepat itu berarti potensi efek sampingan vaksin itu mungkin tidak diperhitungkan. Menurut dia, hal ini bisa berdampak serius.
Pakar Genetics Institute Universitas College London Francois Balloux menyatakan langkah Rusia itu keputusan yang sembrono dan tolol. (Baca Juga: China Berhasil Tes Rudal Jenis Baru dengan Helikopter Z-10A)
"Vaksinasi massal dengan vaksin yang dites tidak sempurna itu tidak etis. Semau masalah dengan kampanye vaksinasi Rusia akan menjadi bencana baik karena dampak negatif pada kesehatan, tapi juga karena ini akan mengurangi tingkat penerimaan vaksin pada warga," ujar Balloux. (Lihat Infografis: Komparasi Cloud Shadow dan RQ-4 Global Hawk, Drone Jet HALE Type)
Komentarnya didukung Danny Altmann, profesor Imunologi di Imperial College London yang mengatakan akan ada kerusakan akibat pemberian vaksin apapun yang belum diketahui aman dan efektif serta akan semakin memperparah masalah yang ada sekarang. (Lihat Video: Gumpalan Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Hebohkan Warga Aceh)
Menurut para pakar, tanpa data tes penuh, vaksin itu sulit dipercaya. Bermaksud menjadi yang pertama dalam perlombaan global pengembangan vaksin Covid-19, Rusia belum melakukan tes skala besar yang akan memberi data apakah vaksin itu bekerja atau tidak.
"Rusia penting untuk melakukan eksperimen populasi yang besar," papar Ayfer Ali, pakar riset obat di Warwick Business School, Inggris, pada Reuters.
Dia menjelaskan, persetujuan yang super cepat itu berarti potensi efek sampingan vaksin itu mungkin tidak diperhitungkan. Menurut dia, hal ini bisa berdampak serius.
Pakar Genetics Institute Universitas College London Francois Balloux menyatakan langkah Rusia itu keputusan yang sembrono dan tolol. (Baca Juga: China Berhasil Tes Rudal Jenis Baru dengan Helikopter Z-10A)
"Vaksinasi massal dengan vaksin yang dites tidak sempurna itu tidak etis. Semau masalah dengan kampanye vaksinasi Rusia akan menjadi bencana baik karena dampak negatif pada kesehatan, tapi juga karena ini akan mengurangi tingkat penerimaan vaksin pada warga," ujar Balloux. (Lihat Infografis: Komparasi Cloud Shadow dan RQ-4 Global Hawk, Drone Jet HALE Type)
Komentarnya didukung Danny Altmann, profesor Imunologi di Imperial College London yang mengatakan akan ada kerusakan akibat pemberian vaksin apapun yang belum diketahui aman dan efektif serta akan semakin memperparah masalah yang ada sekarang. (Lihat Video: Gumpalan Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Hebohkan Warga Aceh)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda