Pangeran Arab Saudi: Tak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Berdirinya Negara Palestina!

Senin, 22 Januari 2024 - 10:38 WIB
Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 25.000 warga Palestina—sebagian besar perempuan dan anak-anak—tewas dan lebih dari 62.000 orang terluka dalam serangan Israel di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023.

Perang pecah di Gaza setelah kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang, menurut pihak Israel.

Pada hari Kamis lalu, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Putri Reema binti Bandar mengatakan Kerajaan Arab Saudi tidak dapat melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan penting untuk mengakui Negara Israel sampai ada gencatan senjata di Gaza.

“Saya pikir hal yang paling penting untuk disadari adalah [Kerajaan] belum menempatkan normalisasi sebagai inti kebijakannya. Hal ini menempatkan perdamaian dan kemakmuran sebagai inti kebijakannya,” kata Putri Reema pada panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos.

“[Kerajaan] sudah cukup jelas. Ketika terjadi kekerasan di lapangan dan pembunuhan masih terjadi, kita tidak dapat membicarakannya pada hari berikutnya.”

Arab Saudi tidak pernah mengakui Negara Israel dan tidak bergabung dengan Perjanjian Abraham yang ditengahi AS tahun 2020 yang membuat negara tetangganya di Teluk, Bahrain dan Uni Emirat Arab serta Maroko menjalin hubungan formal dengan Israel.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mendorong keras Arab Saudi untuk mengambil langkah yang sama.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More