Israel Dilanda Demo di Mana-mana, Tuntut Netanyahu Lengser
Minggu, 21 Januari 2024 - 13:16 WIB
"Kami mengharapkan orang-orang yang serius...untuk keluar dan memberi kami jawaban nyata tentang apa yang dilakukan orang-orang yang kami cintai," tulis surat kabar Haaretz dalam edisi online-nya, mengutip kata-kata kerabat sandera.
Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.139 orang dan menculik sekitar 240 orang.
Israel menanggapi pembantaian terburuk dalam sejarahnya dengan serangan udara besar-besaran dan serangan darat di Jalur Gaza. Hampir 25.000 orang meninggal sejak invasi brutal dimulai 7 Oktober lalu.
Saat ini, 136 sandera masih ditahan di kawasan kantong Palestina tersebut.
Israel berasumsi sekitar 25 sandera di antaranya sudah tidak hidup lagi.
Lihat Juga: 5 Cara Keji Israel Membunuh Pemimpin Hamas dan Hizbullah, Salah Satunya Obat Pelemas Otot
Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.139 orang dan menculik sekitar 240 orang.
Israel menanggapi pembantaian terburuk dalam sejarahnya dengan serangan udara besar-besaran dan serangan darat di Jalur Gaza. Hampir 25.000 orang meninggal sejak invasi brutal dimulai 7 Oktober lalu.
Saat ini, 136 sandera masih ditahan di kawasan kantong Palestina tersebut.
Israel berasumsi sekitar 25 sandera di antaranya sudah tidak hidup lagi.
Lihat Juga: 5 Cara Keji Israel Membunuh Pemimpin Hamas dan Hizbullah, Salah Satunya Obat Pelemas Otot
(mas)
tulis komentar anda