Tetangga Indonesia Sepakat Produksi Rudal Besar-besaran, Sebut Sedang Perlombaan Senjata
Selasa, 16 Januari 2024 - 15:09 WIB
“Tujuan jangka panjang kami adalah memindahkan angkatan bersenjata Australia dari jangkauan serangan saat ini yang hanya 40 km menjadi 1.000 km dalam beberapa tahun,” kata Conroy.
“Merupakan prioritas pemerintah [Perdana Menteri Anthony] Albanese untuk berinvestasi dalam pertahanan negara kita dan memenuhi urgensi strategis yang kita hadapi saat ini.”
Batch awal untuk “membuktikan kemampuan” akan dibangun oleh karyawan Lockheed Martin di Sydney barat, tempat komponen-komponen dari AS akan dirakit.
Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari setelah Australia mendapat lampu hijau dari pemerintahan Joe Biden untuk membeli sistem pendukung senilai AUD372 juta agar Pasukan Pertahanan Australia (ADF) dapat mengoperasikan rudal canggih Tomahawk buatan AS.
Rudal-rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 1.500 km.
AS menyetujui penjualan 220 unit rudal Tomahawk ke Australia pada bulan Maret, senilai AUD1,3 miliar, namun belum ada pengumuman kapan unit tersebut akan dikirim atau dioperasikan.
“Merupakan prioritas pemerintah [Perdana Menteri Anthony] Albanese untuk berinvestasi dalam pertahanan negara kita dan memenuhi urgensi strategis yang kita hadapi saat ini.”
Batch awal untuk “membuktikan kemampuan” akan dibangun oleh karyawan Lockheed Martin di Sydney barat, tempat komponen-komponen dari AS akan dirakit.
Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari setelah Australia mendapat lampu hijau dari pemerintahan Joe Biden untuk membeli sistem pendukung senilai AUD372 juta agar Pasukan Pertahanan Australia (ADF) dapat mengoperasikan rudal canggih Tomahawk buatan AS.
Rudal-rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 1.500 km.
AS menyetujui penjualan 220 unit rudal Tomahawk ke Australia pada bulan Maret, senilai AUD1,3 miliar, namun belum ada pengumuman kapan unit tersebut akan dikirim atau dioperasikan.
(mas)
tulis komentar anda