AS Ucapkan Selamat pada William Lai, Tapi Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan
Minggu, 14 Januari 2024 - 11:04 WIB
Komisi Pemilihan Umum Pusat Taiwan telah mengumumkan bahwa Lai resmi memenangkan pemilu yang digelar hari Sabtu setelah seluruh surat suara dari semua tempat pemungutan suara (TPS) dihitung.
Lai mendapat dukungan 5.586.019 pemilih. Sedangkan Hou Yu-ih, capres dari partai oposisi utama Kuomintang, memperoleh 4.671.021 suara atau 33,49 persen, dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan memperoleh 26,45 persen atau 3.690.466 suara.
“Saya ingin berterima kasih kepada rakyat Taiwan karena telah menulis babak baru dalam demokrasi kami. Kami telah menunjukkan kepada dunia betapa kami menghargai demokrasi,” kata Lai dalam pidatonya di hadapan para pemilih.
Dia juga berterima kasih kepada lawan-lawannya, seraya menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan mereka melalui telepon dan menerima ucapan selamat. Lebih lanjut, Lai menyoroti komitmennya untuk melindungi pulau tersebut dari ancaman dan intimidasi China.
“Kami bertekad untuk melindungi Taiwan dari ancaman dan intimidasi China yang terus berlanjut,” kata Lai saat konferensi pers.
Dia juga mengumumkan niatnya untuk mempertahankan status quo di Selat Taiwan dan menggunakan dialog, alih-alih konfrontasi, untuk terus melanjutkan pertukaran dan kerja sama dengan China.
Lai mendapat dukungan 5.586.019 pemilih. Sedangkan Hou Yu-ih, capres dari partai oposisi utama Kuomintang, memperoleh 4.671.021 suara atau 33,49 persen, dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan memperoleh 26,45 persen atau 3.690.466 suara.
“Saya ingin berterima kasih kepada rakyat Taiwan karena telah menulis babak baru dalam demokrasi kami. Kami telah menunjukkan kepada dunia betapa kami menghargai demokrasi,” kata Lai dalam pidatonya di hadapan para pemilih.
Dia juga berterima kasih kepada lawan-lawannya, seraya menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan mereka melalui telepon dan menerima ucapan selamat. Lebih lanjut, Lai menyoroti komitmennya untuk melindungi pulau tersebut dari ancaman dan intimidasi China.
“Kami bertekad untuk melindungi Taiwan dari ancaman dan intimidasi China yang terus berlanjut,” kata Lai saat konferensi pers.
Dia juga mengumumkan niatnya untuk mempertahankan status quo di Selat Taiwan dan menggunakan dialog, alih-alih konfrontasi, untuk terus melanjutkan pertukaran dan kerja sama dengan China.
(mas)
tulis komentar anda