Perang 100 Hari Israel-Hamas: Lebih dari 23.000 Orang Tewas, Azan Tak Terdengar Lagi di Gaza
Minggu, 14 Januari 2024 - 08:33 WIB
Azan Tak Terdengar Lagi
Sementara itu, puluhan masjid dan gereja, termasuk beberapa tempat ibadah tertua di Gaza, telah hancur seluruhnya atau sebagian sejak 7 Oktober.
Masjid Agung Omari, masjid terbesar dan tertua di Kota Gaza, hancur menjadi puing-puing. Bangunan ini hanya tersisa menara berusia 1.400 tahun.
Masjid ini pertama kali didirikan pada abad ketujuh di atas reruntuhan gereja era Bizantium, yang dibangun di atas kuil Romawi kuno.
Namanya diambil dari nama Khalifah Umar bin Khattab, yang saat itu berkuasa. Masjid memiliki sejarah kehancuran dan kelahiran kembali, termasuk digantikan oleh katedral Tentara Salib, dihancurkan oleh bangsa Mongol dan hancur akibat gempa bumi pada abad ke-13.
Warga setempat mengatakan penghancuran bangunan ikonik tersebut, yang dilaporkan bersamaan dengan kerusakan atau kehancuran lebih dari 200 masjid—20 persen dari seluruh masjid di Gaza—telah meninggalkan keheningan yang mencekam di banyak wilayah Gaza.
Itu termasuk Masjid Ahmed Yasin dan Masjid Al-Hasayna di Kota Gaza, Masjid Muslim Salim Abu di Beit Lahia dan Masjid Khalid bin Al-Walid di Khan Younis.
“Kami tidak lagi mendengar azan di lingkungan kami karena kehancuran total di wilayah timur kota, termasuk masjid,” kata Khaled Abu Jame (25), warga Khan Younis, kepada MEE.
Tiga gereja bersejarah juga mengalami kerusakan, di antaranya Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza, gereja tertua yang masih digunakan di Gaza, melayani sekitar 1.000 umat Kristen di wilayah tersebut.
Pertama kali didirikan pada tahun 425 M, gereja Ortodoks Yunani dinamai Santo Porphyrius, yang berjasa membawa agama Kristen ke kota dan dimakamkan di sudut timur laut.
tulis komentar anda