5 Dampak Positif bagi Houthi karena Serangan AS dan Inggris
Jum'at, 12 Januari 2024 - 18:18 WIB
3. Serangan Udara Tidak Akan Menghalangi Gerakan Houthi
Foto/Reuters
Menanggapi ultimatum dari Washington dan sekutunya untuk menghentikan aktivitas Laut Merah atau menimbulkan kemarahan militer pada minggu lalu, Houthi mengadakan unjuk rasa besar-besaran di ibu kota Yaman, Sanaa, di mana pidato-pidato bombastis dari para pemimpin kelompok tersebut menyatakan diri mereka siap menghadapi eskalasi AS.
“Segala sesuatu yang patut diserang telah dilakukan oleh koalisi Saudi dalam sembilan tahun terakhir,” kata al-Iryani, mengacu pada perang yang dilancarkan melawan Houthi oleh koalisi pimpinan Saudi yang mulai memerangi Houthi pada tahun 2015 setelah mereka menggulingkan Houthi. Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, kepala pemerintahan yang diakui secara internasional.
“Saya tidak berpikir [serangan AS terhadap sasaran Houthi] akan menjadi alat pencegah bagi Houthi,” kata Raiman al-Hamdani, peneliti di ARK Group dan mantan peneliti tamu di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, kepada AFP. Al Jazeera. “Mengingat retorika Houthi yang selalu menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas masalah yang ada di Yaman dan Timur Tengah secara umum, saya rasa mereka akan cukup senang.”
Secara strategis, kata al-Iryani, Houthi juga seharusnya merasa cukup nyaman. Infrastruktur seluler Houthi seharusnya membuat penentuan target menjadi lebih sulit bagi Amerika, katanya.
4. Tetap Berdamai dengan Arab Saudi
Foto/Reuters
Sementara itu, kelompok Houthi masih melakukan pembicaraan dengan negara tetangganya, Arab Saudi mengenai gencatan senjata jangka panjang dan para analis mengatakan mereka mungkin mencoba untuk memperkuat pengaruh mereka melalui unjuk kekuatan di Laut Merah.
Saudi sangat ingin mencegah eskalasi di Yaman dan, pada bulan Desember, Riyadh mendesak AS untuk menahan diri. Arab Saudi menggandakan pesan peringatan tersebut setelah serangan Kamis malam di Yaman.
tulis komentar anda