Khawatir Konflik Meluas, Rusia Protes ke AS dan Inggris atas Serangan ke Houthi di Yaman
Jum'at, 12 Januari 2024 - 15:57 WIB
Sebagai tanggapan, para pejabat Houthi telah memperingatkan Inggris dan AS akan “membayar akibat yang besar”.
Sunak menuduh pemberontak Houthi mengancam kapal-kapal Inggris dan internasional serta menyebabkan gangguan besar pada jalur perdagangan.
“Meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, Houthi terus melakukan serangan di Laut Merah, termasuk terhadap kapal perang Inggris dan AS pada minggu ini,” kata perdana menteri.
"Hal ini tidak bisa dibiarkan. Inggris akan selalu membela kebebasan navigasi dan arus perdagangan bebas."
Dia menambahkan bahwa Inggris telah "mengambil tindakan yang terbatas, perlu dan proporsional dalam membela diri, bersama dengan Amerika Serikat dengan dukungan non-operasional dari Belanda, Kanada dan Bahrain".
Tujuan dari tindakan tersebut adalah “untuk menurunkan kemampuan militer Houthi dan melindungi pelayaran global”, kata Sunak.
Sedangkan Presiden AS Joe Biden, dikutip kantor berita Reuters, mengatakan militer AS dan Inggris berhasil melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
“Serangan yang ditargetkan ini merupakan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden.
Dia menambahkan bahwa dia “tidak akan ragu” untuk memerintahkan tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan.
Sunak menuduh pemberontak Houthi mengancam kapal-kapal Inggris dan internasional serta menyebabkan gangguan besar pada jalur perdagangan.
“Meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, Houthi terus melakukan serangan di Laut Merah, termasuk terhadap kapal perang Inggris dan AS pada minggu ini,” kata perdana menteri.
"Hal ini tidak bisa dibiarkan. Inggris akan selalu membela kebebasan navigasi dan arus perdagangan bebas."
Dia menambahkan bahwa Inggris telah "mengambil tindakan yang terbatas, perlu dan proporsional dalam membela diri, bersama dengan Amerika Serikat dengan dukungan non-operasional dari Belanda, Kanada dan Bahrain".
Tujuan dari tindakan tersebut adalah “untuk menurunkan kemampuan militer Houthi dan melindungi pelayaran global”, kata Sunak.
Sedangkan Presiden AS Joe Biden, dikutip kantor berita Reuters, mengatakan militer AS dan Inggris berhasil melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
“Serangan yang ditargetkan ini merupakan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden.
Dia menambahkan bahwa dia “tidak akan ragu” untuk memerintahkan tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda