Jadi Mediator Junta Myanmar dan Pemberontak, China Diduga Miliki Motif Pribadi

Sabtu, 06 Januari 2024 - 10:35 WIB
Namun, menurut praktik posisi diplomasi internasional China saat ini, mereka tidak akan memihak siapa pun dalam konflik ini. China hanya akan bekerja sama dengan siapa pun yang nanti berkuasa. Bahkan jika ada pergantian kekuasaan, China akan terus bekerja sama dengan penguasa baru, menurut laporan VoA.

Than Soe Naing mengatakan China tidak ingin ada campur tangan eksternal dalam masalah Myanmar. "Saya yakin China akan terus mencegah keterlibatan kekuatan demokrasi Barat dalam masalah ini dengan berbagai cara," ujarnya.

Gerakan Perlawanan Etnis Myanmar



Pada 2023, aliansi pasukan pemberontak di Myanmar telah merebut beberapa kota penting dari rezim militer Myanmar, menurut laporan The New York Times. Keberhasilan awal kampanye aliansi tersebut, yang dimulai di Negara Bagian Shan pada Oktober tahun lalu, mendorong kekuatan perlawanan di wilayah lain Myanmar, yang juga telah menguasai beberapa kota.

Negara Bagian Shan adalah negara bagian terbesar di Myanmar, yang mencakup hampir seperempat wilayah negara tersebut.

Serangan pemberontak dimulai pada 27 Oktober setelah tiga kelompok etnis—Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang dan Tentara Arakan, mengumumkan "Operasi 1027”.

Para pemberontak, yang menyebut diri mereka Aliansi Persaudaraan, menembaki militer Myanmar dan menyita truk serta senjata, menurut video yang diunggah di media sosial.

Sebelumnya pada bulan November 2023, Pasukan Pertahanan Rakyat mengatakan mereka telah menguasai Kawlin, sebuah kota di wilayah Upper Sagaing, dan Khampat, sebuah kota di barat. Sementara itu, pasukan perlawanan Karenni mengatakan mereka telah menguasai tiga pos militer di Mese.

Selama dua tahun, lanjut laporan The New York Times, berbagai kelompok etnis bersenjata di Myanmar—yang telah berperang melawan militer selama beberapa decade—dan Pasukan Pertahanan Rakyat telah menggabungkan kekuatan, dan mereka kini menguasai sebagian besar pedesaan.

Namun kelompok-kelompok ini beroperasi secara mandiri dan terfragmentasi di seluruh Myanmar. Bermunculannya gerakan perlawanan didorong oleh keberhasilan Aliansi Persaudaraan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More