Pesawat Pengebom Supersonik Canggih B-1B AS Jatuh
Sabtu, 06 Januari 2024 - 07:29 WIB
WASHINGTON - Sebuah pesawat pengebom supersonik canggih B-1B Lancer Amerika Serikat (AS) jatuh di luar Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota.
Insiden terjadi pada Kamis petang waktu setempat ketika pesawat pengebom jarak jauh ini sedang menyelesaikan misi pelatihan.
Staf pangkalan udara mengonfirmasi bahwa pesawat pengebom B-1B Lancer jatuh sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat ketika mencoba mendarat di fasilitas tersebut.
“Saat kecelakaan terjadi, ia sedang dalam misi pelatihan. Ada empat awak pesawat di dalamnya. Keempatnya keluar dengan selamat,” pihak staf pangkalan udara dalam sebuah pernyataan pada Jumat (5/1/2024) malam.
Menurut Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, penyelidikan telah diluncurkan.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kebakaran terjadi di luar pangkalan militer, meskipun para pejabat hanya memberikan sedikit rincian tentang dampak kecelakaan tersebut.
Menjadi salah satu dari tiga pengebom strategis utama di gudang senjata AS, B-1B Lancer pernah menjadi salah satu pesawat tempur berkemampuan nuklir terbaik di Washington—mampu membawa muatan amunisi terbesar dan mencapai kecepatan tercepat.
Namun, B-1B telah dicabut status nuklirnya, sebagaimana disepakati berdasarkan Perjanjian START era Perang Dingin dengan Uni Soviet, dan pesawat tersebut akhirnya menjalani konversi fisik pada tahun 2011.
“Titik pemasangan eksterior, atau titik keras, pada pesawat, telah dimodifikasi untuk mencegah tiang nuklir dipasang pada jet,” kata Sersan Utama Brian Hudson, manajer avionik B-1 di Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam sebuah wawancara dengan Military.com.
Meskipun kehilangan misi nuklirnya, B-1B Lancer tetap menjadi pesawat pengebom berat utama bersama B-52 Stratofortress dan B-2 Spirit, yang mulai beroperasi pada tahun 1986.
Pesawat ini ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth dan Pangkalan Angkatan Udara Dyess di Texas, serta beberapa stasiun lainnya untuk siap dikerakan guna misi "pencegahan" di Guam dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir tahun 2023, dua B-1B Lancer dicegat saat mendekati wilayah udara Rusia di atas Laut Baltik oleh jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia, menurut Kementerian Pertahanan Moskow.
Setelah dicegat, kedua pesawat AS tersebut mengubah arah dan meninggalkan perbatasan tanpa insiden.
Insiden terjadi pada Kamis petang waktu setempat ketika pesawat pengebom jarak jauh ini sedang menyelesaikan misi pelatihan.
Staf pangkalan udara mengonfirmasi bahwa pesawat pengebom B-1B Lancer jatuh sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat ketika mencoba mendarat di fasilitas tersebut.
“Saat kecelakaan terjadi, ia sedang dalam misi pelatihan. Ada empat awak pesawat di dalamnya. Keempatnya keluar dengan selamat,” pihak staf pangkalan udara dalam sebuah pernyataan pada Jumat (5/1/2024) malam.
Menurut Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, penyelidikan telah diluncurkan.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kebakaran terjadi di luar pangkalan militer, meskipun para pejabat hanya memberikan sedikit rincian tentang dampak kecelakaan tersebut.
Menjadi salah satu dari tiga pengebom strategis utama di gudang senjata AS, B-1B Lancer pernah menjadi salah satu pesawat tempur berkemampuan nuklir terbaik di Washington—mampu membawa muatan amunisi terbesar dan mencapai kecepatan tercepat.
Namun, B-1B telah dicabut status nuklirnya, sebagaimana disepakati berdasarkan Perjanjian START era Perang Dingin dengan Uni Soviet, dan pesawat tersebut akhirnya menjalani konversi fisik pada tahun 2011.
“Titik pemasangan eksterior, atau titik keras, pada pesawat, telah dimodifikasi untuk mencegah tiang nuklir dipasang pada jet,” kata Sersan Utama Brian Hudson, manajer avionik B-1 di Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam sebuah wawancara dengan Military.com.
Meskipun kehilangan misi nuklirnya, B-1B Lancer tetap menjadi pesawat pengebom berat utama bersama B-52 Stratofortress dan B-2 Spirit, yang mulai beroperasi pada tahun 1986.
Pesawat ini ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth dan Pangkalan Angkatan Udara Dyess di Texas, serta beberapa stasiun lainnya untuk siap dikerakan guna misi "pencegahan" di Guam dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir tahun 2023, dua B-1B Lancer dicegat saat mendekati wilayah udara Rusia di atas Laut Baltik oleh jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia, menurut Kementerian Pertahanan Moskow.
Setelah dicegat, kedua pesawat AS tersebut mengubah arah dan meninggalkan perbatasan tanpa insiden.
(mas)
tulis komentar anda