Profil Saleh Al-Arouri, Wakil Pemimpin Hamas yang Tewas Dibom Drone Israel
Kamis, 04 Januari 2024 - 12:30 WIB
BEIRUT - Saleh Al Arouri yang merupakan salah satu pentolan Hamas dikabarkan tewas dalam serangan yang dilakukan Israel di Beirut Selatan, Lebanon.
Kematian tersebut telah dikonfirmasi kelompok Hamas pada Selasa (2/1/2024).
Kantor berita Lebanon melaporkan jika terdapat satu pesawat tak berawak yang menabrak kantor Hamas dan menyebabkan enam orang tewas termasuk Saleh Al Arouri.
Dilansir dari Al Jazeera, Hamas menyebut jika serangan tersebut adalah "pembunuhan pengecut" oleh Israel, dan mengatakan jika sebanyak apapun serangan yang dilontarkan tidak akan mematahkan semangat mereka.
Namun sebenarnya siapakah sosok Saleh Al Arouri, dan seberapa penting perannya di Hamas? Rupanya sosok yang baru meninggal tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam Hamas.
Saleh Al Arouri merupakan wakil kepala biro politik Hamas dan salah satu pendiri Brigade al-Qassam, sayap bersenjata kelompok itu.
Al Arouri lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada tahun 1966. Dirinya menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut hingga tahun 1984.
Dalam riwayat pendidikannya, Al Arouri diketahui merupakan lulusan dari Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat. Dia lulus sebagai sarjana Syariat Islam pada tahun 1992.
Keterkaitannya dengan Ikhwanul Muslimin terjadi pada tahun 1985 ketika masih menjadi mahasiswa. Setelah Hamas terbentuk pada 1987, Al Arouri lalu bergabung dalam gerakan tersebut.
Pria yang meninggal di usia 57 tahun tersebut sempat menghabiskan 15 tahun di penjara Israel. Setelah dibebaskan pada tahun 2007, Al Arouri kembali harus merasakan dinginnya jeruji besi di tahun 2010.
Setelah bebas dia lantas diasingkan dari Palestina. Al Arouri sempat dideportasi ke Suriah dan Lebanon, sebelum akhirnya dibunuh Israel.
Sebelum perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan sempat mengancam akan membunuhnya.
Itulah profil dari sosok Saleh Al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas yang telah beberapa kali ditangkap, dideportasi, hingga pada akhirnya dibunuh pasukan Israel.
Kematian tersebut telah dikonfirmasi kelompok Hamas pada Selasa (2/1/2024).
Kantor berita Lebanon melaporkan jika terdapat satu pesawat tak berawak yang menabrak kantor Hamas dan menyebabkan enam orang tewas termasuk Saleh Al Arouri.
Dilansir dari Al Jazeera, Hamas menyebut jika serangan tersebut adalah "pembunuhan pengecut" oleh Israel, dan mengatakan jika sebanyak apapun serangan yang dilontarkan tidak akan mematahkan semangat mereka.
Namun sebenarnya siapakah sosok Saleh Al Arouri, dan seberapa penting perannya di Hamas? Rupanya sosok yang baru meninggal tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam Hamas.
Profil Saleh Al-Arouri
Saleh Al Arouri merupakan wakil kepala biro politik Hamas dan salah satu pendiri Brigade al-Qassam, sayap bersenjata kelompok itu.
Al Arouri lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada tahun 1966. Dirinya menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut hingga tahun 1984.
Dalam riwayat pendidikannya, Al Arouri diketahui merupakan lulusan dari Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat. Dia lulus sebagai sarjana Syariat Islam pada tahun 1992.
Keterkaitannya dengan Ikhwanul Muslimin terjadi pada tahun 1985 ketika masih menjadi mahasiswa. Setelah Hamas terbentuk pada 1987, Al Arouri lalu bergabung dalam gerakan tersebut.
Pria yang meninggal di usia 57 tahun tersebut sempat menghabiskan 15 tahun di penjara Israel. Setelah dibebaskan pada tahun 2007, Al Arouri kembali harus merasakan dinginnya jeruji besi di tahun 2010.
Setelah bebas dia lantas diasingkan dari Palestina. Al Arouri sempat dideportasi ke Suriah dan Lebanon, sebelum akhirnya dibunuh Israel.
Sebelum perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan sempat mengancam akan membunuhnya.
Itulah profil dari sosok Saleh Al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas yang telah beberapa kali ditangkap, dideportasi, hingga pada akhirnya dibunuh pasukan Israel.
(sya)
tulis komentar anda