5 Aksi Kontroversial Houthi Yaman, Termasuk Bidik Makkah dengan Rudal

Senin, 25 Desember 2023 - 14:17 WIB
Kelompok Houthi Yaman menorehkan lima kontroversi selama konflik, termasuk pernah diklaim Arab Saudi menargetkan Makkah dengan rudal pada 2019. Foto/REUTERS
JAKARTA - Ada sejumlah aksi kontroversial yang pernah dilakukan kelompok pemberontak Houthi Yaman. Salah satunya pernah membidik kota suci Makkah di Arab Saudi dengan rudal.

Houthi merupakan sebuah kelompok pemberontak yang menguasai Ibu Kota Yaman, Sanaa. Kelompok ini sedang jadi pemberitaan media internasional karena gencar menyerang kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebaga pembelaan terhadap rakyat Palestina di Gaza yang dibombardir militer Zionis.





5 Aksi Kontroversial Houthi Yaman

1. Menyulut Konflik di Laut Merah



Kelompok Houthi sedang gencar menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah. Bukan semuanya, target mereka adalah kapal yang berlayar dari dan ke Israel.

Serangan itu dilakukan dengan drone dan rudal balistik. Mereka meluncurkan serangan dari pantai Yaman.

Aksi kelompok Houthi memicu Amerika Serikat dengan sejumlah negara lain membentuk koalisi untuk melindungi pelayaran di Laut Merah. Konfrontasi telah terjadi antara Houthi dan koalisi pimpinan AS dalam beberapa hari terakhir.

2. Pernah Bidik Makkah dengan Rudal



Ketika berkonflik dengan Arab Saudi—pemimpin Koalisi Arab yang mendukung pemerintah Yaman—, kelompok Houthi pernah membidik kota suci Makkah dengan serangan rudal. Itu terjadi pada 2019.

Mengutip Reuters, waktu itu pihak Arab Saudi mengeklaim telah mencegat dua rudal di atas provinsi Makkah yang ditembakkan Houthi. Namun, Hothi menepis klaim tersebut.

Houthi kemudian mengatakan bahwa Arab Saudi sengaja membuat klaim tersebut agar mendapat dukungan atas agresi brutalnya di Yaman.

Houthi juga mengatakan tidak akan melakukan cara kotor seperti menyerang Makkah yang rutin dikunjungi umat Islam dari penjuru dunia.

3. Penyerangan Tempat Strategis di Arab Saudi



Selam berkonflik dengan Arab Saudi, Houthi juga sering menjadikan sektor strategis kerajaan tersebut sebagai target sasaran. Kapal tanker dan fasilitas produksi minyak kerap jadi target.

Namun, Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi tak tinggal diam. Mereka menanggapi aksi tersebut dengan serangan balasan ke Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi.

Menurut CFR, serangan tersebut menjadi bentrokan paling mematikan sejak 2018. Salah satu dampaknya adalah menewaskan ratusan milisi dan semakin mempersulit proses perdamaian.

4. Menyerang Desa Khubzah di Al-Bayda



Kelompok Houthi pernah diberitakan menyerang desa Khubzah di Provinsi Al-Bayda. Mengutip Asharq Al-Awsat, desa tersebut memang menjadi salah satu yang memimpin perlawanan terhadap kelompok militan Yaman sejak 2014.

Setelah mengepung desa selama seminggu, Houthi melancarkan serangan dengan berbagai senjata, termasuk rudal. Aksi tersebut menuai banyak kecaman, tak terkecuali Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya sudah mensponsori gencatan senjata.

5. Serangan Rudal ke Marib



Pada Oktober 2021, Houthi melakukan serangan di lingkungan padat penduduk al-Rawda di Marib, Yaman. Menurut laporan US Embassy, serangan itu menewaskan dua korban jiwa dan melukai puluhan warga sipil, termasuk wanita serta anak-anak.

Ada beberapa alasan yang membuat Houthi menyerang Marib. Salah satunya adalah status daerah tersebut sebagai benteng pasukan pemerintah Yaman yang didukung Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi.

Selain itu, Marib juga menjadi ladang gas terbesar di Yaman. Letaknya yang strategis ini membuat Houthi menganggap kedudukannya penting bagi arah perjuangan ke depannya.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More