Tak Ada Perayaan pada Malam Natal karena Perang, Betlehem Mirip Kota Hantu

Senin, 25 Desember 2023 - 00:01 WIB
Salameh mengatakan, Malam Natal biasanya menjadi hari tersibuk dalam setahun. “Biasanya tidak ada satu pun kursi untuk diduduki, kami penuh dari pagi hingga tengah malam,” ujar Salameh.

Tahun ini, hanya satu meja yang terisi, oleh para jurnalis yang sedang rehat sejenak dari hujan.

Salameh mengatakan restorannya beroperasi sekitar 15% dari aktivitas normal dan tidak mampu menutupi biaya operasional.

Dia memperkirakan bahkan setelah perang berakhir, dibutuhkan waktu satu tahun lagi bagi pariwisata untuk kembali ke Betlehem seperti biasa.

Pembatalan perayaan Natal merupakan pukulan telak bagi perekonomian kota itu. Pariwisata menyumbang sekitar 70% pendapatan Betlehem yang hampir semuanya selama musim Natal.

Karena banyak maskapai penerbangan besar membatalkan penerbangan ke Israel, hanya sedikit orang asing yang berkunjung.

Pejabat setempat mengatakan lebih dari 70 hotel di Bethlehem terpaksa ditutup, menyebabkan ribuan orang menganggur.

Lebih dari 20.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 50.000 lainnya terluka selama serangan udara dan darat Israel di Gaza, menurut pejabat kesehatan di sana, sementara sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut telah mengungsi.

Serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan sekitar 1.200 orang, dan pejuang menyandera lebih dari 240 orang.

Pertempuran di Gaza juga berdampak pada kehidupan di Tepi Barat. Sejak 7 Oktober, akses ke Bethlehem dan kota-kota Palestina lainnya di wilayah pendudukan Israel menjadi sulit, dengan antrean panjang pengendara yang menunggu untuk melewati pos pemeriksaan militer.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More