Dilepas Pemiliknya, 80 Unta Meneror Desa-desa di Rusia
Senin, 10 Agustus 2020 - 11:43 WIB
NINOVKA - Sebanyak 80 ekor unta telah meneror penduduk beberapa desa di Rusia setelah sang pemilik melepaskannya ke wilayah sekitar.
Penduduk Oranzherei, Fyodorovka, dan Ninovka di Rusia selatan mengku takut meninggalkan rumah sendiri atau membiarkan anak-anak mereka bermain di luar.
Yuri Serebryakov, seorang pensiunan pegawai berusia 83 tahun melepaskan 80 untanya yang menciptakan kekacauan di beberapa desa.
Hewan-hewan tersebut dilaporkan telah merusak pipa, pagar, batu nisan dan taman serta mengejar penduduk.
Mengutip laporan BBC, Senin (10/8/2020), awalnya penduduk desa mencoba mengangkat masalah ini di media sosial dan dengan mengirim surat ke pemerintah daerah. (Baca: Viral, Pria Telanjang Kejar Babi Hutan yang Gondol Laptopnya )
Tapi sekarang mereka telah mengajukan pengaduan ke jaksa regional yang berharap akan mengakhiri teror puluhan unta tersebut.
Kantor kejaksaan Wilayah Astrakhan mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima "seruan kolektif" dari penduduk. Namun, kejaksaan mengatakan bahwa informasi tersebut perlu diverifikasi sebelum tindakan apa pun diambil.
Valentina Malikova, salah satu warga di Fyodorovka mengatakan kepada Rossiya 1 TV bahwa dia harus menjaga pohon pirnya di malam hari agar tidak dimakan para unta.
“(Awalnya) ada sekitar tujuh yang berjalan-jalan, lalu mereka hilang,” katanya. “Tapi sekarang setidaknya ada 57 di sini, dan saya tidak tahu kapan ini akan berhenti.”
Penduduk lainnya yang menolak ditulis namanya mengatakan; "Jika Anda melihat langsung ke matanya...hewan itu mengejar Anda, dan Anda harus melarikan diri."
Meskipun telah memelihara unta selama 25 tahun, Serebryakov mengatakan bahwa dia baru-baru ini memutuskan untuk membiarkan 80 hewan itu berkeliaran dengan bebas setelah menyadari usianya menghalangi dirinya untuk merawat mereka. (Baca juga: Dijebloskan ke Penjara karena Selundupkan Narkoba, Kucing Ini Melarikan Diri )
Pensiunan pegawai itu berharap bisa menjualnya. Namun, beberapa pihak menyarankannya untuk menyerahkan semua untanya ke kebun binatang secara gratis.
"Tidak, saya tidak akan memberikannya begitu saja. Sudah terlambat untuk itu," katanya.
Penduduk Oranzherei, Fyodorovka, dan Ninovka di Rusia selatan mengku takut meninggalkan rumah sendiri atau membiarkan anak-anak mereka bermain di luar.
Yuri Serebryakov, seorang pensiunan pegawai berusia 83 tahun melepaskan 80 untanya yang menciptakan kekacauan di beberapa desa.
Hewan-hewan tersebut dilaporkan telah merusak pipa, pagar, batu nisan dan taman serta mengejar penduduk.
Mengutip laporan BBC, Senin (10/8/2020), awalnya penduduk desa mencoba mengangkat masalah ini di media sosial dan dengan mengirim surat ke pemerintah daerah. (Baca: Viral, Pria Telanjang Kejar Babi Hutan yang Gondol Laptopnya )
Tapi sekarang mereka telah mengajukan pengaduan ke jaksa regional yang berharap akan mengakhiri teror puluhan unta tersebut.
Kantor kejaksaan Wilayah Astrakhan mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima "seruan kolektif" dari penduduk. Namun, kejaksaan mengatakan bahwa informasi tersebut perlu diverifikasi sebelum tindakan apa pun diambil.
Valentina Malikova, salah satu warga di Fyodorovka mengatakan kepada Rossiya 1 TV bahwa dia harus menjaga pohon pirnya di malam hari agar tidak dimakan para unta.
“(Awalnya) ada sekitar tujuh yang berjalan-jalan, lalu mereka hilang,” katanya. “Tapi sekarang setidaknya ada 57 di sini, dan saya tidak tahu kapan ini akan berhenti.”
Penduduk lainnya yang menolak ditulis namanya mengatakan; "Jika Anda melihat langsung ke matanya...hewan itu mengejar Anda, dan Anda harus melarikan diri."
Meskipun telah memelihara unta selama 25 tahun, Serebryakov mengatakan bahwa dia baru-baru ini memutuskan untuk membiarkan 80 hewan itu berkeliaran dengan bebas setelah menyadari usianya menghalangi dirinya untuk merawat mereka. (Baca juga: Dijebloskan ke Penjara karena Selundupkan Narkoba, Kucing Ini Melarikan Diri )
Pensiunan pegawai itu berharap bisa menjualnya. Namun, beberapa pihak menyarankannya untuk menyerahkan semua untanya ke kebun binatang secara gratis.
"Tidak, saya tidak akan memberikannya begitu saja. Sudah terlambat untuk itu," katanya.
(min)
tulis komentar anda