Mayoritas Warga Arab Saudi Tolak Normalisasi dengan Israel, Lebih Dukung Hamas
Sabtu, 23 Desember 2023 - 12:01 WIB
Mayoritas warga Saudi (87%) juga berpendapat “kejadian baru-baru ini menunjukkan Israel sangat lemah dan terpecah secara internal sehingga suatu hari nanti bisa dikalahkan.”
The New York Times mengutip para analis yang mengatakan, “Pemimpin de facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, masih harus mempertimbangkan opini publik saat dia mempertimbangkan keputusan.”
Temuan survei tersebut, menurut surat kabar Amerika, juga menimbulkan “tantangan signifikan terhadap dorongan pemerintahan Biden agar Arab Saudi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.”
“Selama bertahun-tahun, media AS dan Israel menyebarkan narasi palsu bahwa Saudi telah meninggalkan Palestina dan normalisasi antara Israel dan Kerajaan Arab Saudi, pada kenyataannya, seluruh dunia Muslim, hanyalah masalah waktu saja,” ujar Ramzy Baroud, warga Palestina yang merupakan jurnalis dan analis politik.
“Jajak pendapat ini bukan pertama kalinya Saudi membuktikan solidaritas mereka terhadap Palestina tidak bersyarat dan bahwa pembicaraan tentang ‘mengintegrasikan’ Israel ke Timur Tengah dengan mengorbankan perjuangan Palestina hanyalah angan-angan belaka,” ungkap Baroud.
“Penting untuk dicatat bahwa Saudi juga sepenuhnya menyadari Israel tidak akan mampu memperpanjang genosida terhadap warga Palestina tanpa dukungan langsung militer dan dukungan politik AS. Hal ini juga akan berdampak pada persepsi orang-orang Saudi, semua orang Arab dan Muslim, terhadap Washington,” pungkas dia.
The New York Times mengutip para analis yang mengatakan, “Pemimpin de facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, masih harus mempertimbangkan opini publik saat dia mempertimbangkan keputusan.”
Temuan survei tersebut, menurut surat kabar Amerika, juga menimbulkan “tantangan signifikan terhadap dorongan pemerintahan Biden agar Arab Saudi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.”
Mimpi Kosong
“Selama bertahun-tahun, media AS dan Israel menyebarkan narasi palsu bahwa Saudi telah meninggalkan Palestina dan normalisasi antara Israel dan Kerajaan Arab Saudi, pada kenyataannya, seluruh dunia Muslim, hanyalah masalah waktu saja,” ujar Ramzy Baroud, warga Palestina yang merupakan jurnalis dan analis politik.
“Jajak pendapat ini bukan pertama kalinya Saudi membuktikan solidaritas mereka terhadap Palestina tidak bersyarat dan bahwa pembicaraan tentang ‘mengintegrasikan’ Israel ke Timur Tengah dengan mengorbankan perjuangan Palestina hanyalah angan-angan belaka,” ungkap Baroud.
“Penting untuk dicatat bahwa Saudi juga sepenuhnya menyadari Israel tidak akan mampu memperpanjang genosida terhadap warga Palestina tanpa dukungan langsung militer dan dukungan politik AS. Hal ini juga akan berdampak pada persepsi orang-orang Saudi, semua orang Arab dan Muslim, terhadap Washington,” pungkas dia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda