Sebut Tindakan Israel Terorisme, Paus Fransiskus Dituduh Berkolusi dengan Kekuatan Jahat

Kamis, 21 Desember 2023 - 11:13 WIB
Paus Fransiskus dituduh berkolusi dengan kekuatan jahat setelah dia menyebut tindakan pasukan Israel di Gaza sebagai terorisme. Foto/REUTERS
CAPE TOWN - Paus Fransiskus dituduh berkolusi dengan "kekuatan jahat" setelah pemimpin Vatikan itu menyebut tindakan pasukan Israel di Gaza sebagai aksi terorisme.

Tuduhan terhadap Paus Fransiskus dilontarkan oleh Kepala Rabbi Afrika Selatan (Afsel) Warren Goldstein dalam sebuah video opini yang dia bagikan di media sosial.

"Paus Fransiskus mengulangi dosa Pius XII dan secara diam-diam berkolusi dengan kekuatan jahat,” kata Goldstein.

“Dengan menolak hak moral Israel untuk berperang, dengan membandingkan perang yang adil untuk membela diri dengan barbarisme Hamas, Anda mengulangi dosa Pius XII—secara diam-diam berkolusi dengan kekuatan jahat yang berusaha memusnahkan orang-orang Yahudi," lanjut Goldstein, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (21/12/2023).





Dengan mengambil persamaan sejarah, Goldstein menyamakan pendekatan Paus Fransiskus dengan pendekatan Paus Pius XII selama Perang Dunia II, yang menunjukkan bahwa Paus gagal dalam tugasnya melindungi umat Kristen dan Yahudi dari ancaman global.

"Dia mengkhianati kewajiban fidusianya sebagai pemimpin Gereja Katolik untuk melindungi umat Kristiani di seluruh dunia dari kebencian mematikan yang sama yang ditujukan terhadap orang Yahudi, tanpa menyadari bahwa kita berada dalam perang ini bersama-sama,” paparnya.

Membela hak Israel untuk membela diri, Goldstein mengutip dua komentator Amerika, David Rivkin dan Peter Berkovitz, yang, dalam opini Wall Street Journal, menuduh Paus Fransiskus melakukan “pasifisme primitif".

Goldstein menggarisbawahi bahwa keterlibatan militer Israel sesuai dengan prinsip-prinsip perang yang adil, sebagaimana ditetapkan oleh Saint Augustine dan Konvensi Jenewa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More