Tentara Israel Ikat Warga Palestina dengan Bom Lalu Dipaksa Masuk Terowongan Hamas
Jum'at, 15 Desember 2023 - 17:37 WIB
Israel mempublikasikan rekaman puluhan tawanan Palestina ditelanjangi seminggu yang lalu. Rezim kolonial mengklaim mereka adalah pejuang Hamas yang menyerah.
Namun para saksi mata, warga Palestina yang dibebaskan dan kerabat korban yang ditahan mengatakan kepada Middle East Eye bahwa orang-orang tersebut adalah warga sipil.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan pada Senin bahwa pemerintahannya menganggap gambar-gambar itu “sangat meresahkan”.
“Kami mencari lebih banyak informasi tentang sifat gambar tersebut dan tentu saja mengapa gambar tersebut dipublikasikan,” ujar dia seolah-olah peduli dengan nasib warga Palestina.
Pada Selasa, Hamas membantah itu adalah gambar anggota sayap militernya, Brigade al-Qassam, yang ditangkap Israel.
Hakim mengatakan dia maupun kerabatnya yang ditangkap tidak ada hubungannya dengan kelompok bersenjata mana pun di Gaza.
Dia mengatakan mereka dibiarkan berada di halaman sekolah dalam cuaca dingin.
“Kami diinterogasi tentang Hamas dan perlawanan Palestina. Mereka melepaskan perempuan dan anak-anak serta menahan laki-laki,” papar dia.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Al Mezan, dan Al-Haq, yang merupakan kelompok hak asasi manusia terkemuka di Palestina, pada Selasa menuntut diakhirinya penghilangan paksa ratusan warga Palestina di Gaza, termasuk puluhan perempuan dan anak perempuan.
“Berdasarkan informasi dan kesaksian yang diperoleh tim kami, pihak berwenang Israel telah melakukan operasi penangkapan massal selama beberapa hari, khususnya di Gaza utara, menangkap warga Palestina dari rumah atau sekolah Unrwa,” ungkap pernyataan tersebut, menggunakan akronim dari badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Namun para saksi mata, warga Palestina yang dibebaskan dan kerabat korban yang ditahan mengatakan kepada Middle East Eye bahwa orang-orang tersebut adalah warga sipil.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan pada Senin bahwa pemerintahannya menganggap gambar-gambar itu “sangat meresahkan”.
“Kami mencari lebih banyak informasi tentang sifat gambar tersebut dan tentu saja mengapa gambar tersebut dipublikasikan,” ujar dia seolah-olah peduli dengan nasib warga Palestina.
Pada Selasa, Hamas membantah itu adalah gambar anggota sayap militernya, Brigade al-Qassam, yang ditangkap Israel.
Hakim mengatakan dia maupun kerabatnya yang ditangkap tidak ada hubungannya dengan kelompok bersenjata mana pun di Gaza.
Dia mengatakan mereka dibiarkan berada di halaman sekolah dalam cuaca dingin.
“Kami diinterogasi tentang Hamas dan perlawanan Palestina. Mereka melepaskan perempuan dan anak-anak serta menahan laki-laki,” papar dia.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Al Mezan, dan Al-Haq, yang merupakan kelompok hak asasi manusia terkemuka di Palestina, pada Selasa menuntut diakhirinya penghilangan paksa ratusan warga Palestina di Gaza, termasuk puluhan perempuan dan anak perempuan.
“Berdasarkan informasi dan kesaksian yang diperoleh tim kami, pihak berwenang Israel telah melakukan operasi penangkapan massal selama beberapa hari, khususnya di Gaza utara, menangkap warga Palestina dari rumah atau sekolah Unrwa,” ungkap pernyataan tersebut, menggunakan akronim dari badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
tulis komentar anda