5 Kontroversi COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab
Jum'at, 15 Desember 2023 - 03:30 WIB
4. Legitimasi COP28
Foto/Reuters
Al-Jaber dituduh menyangkal ilmu pengetahuan tentang iklim: Pimpinan perusahaan minyak dan gas nasional Abu Dhabi mengecam apa yang disebutnya sebagai upaya berulang kali untuk melemahkan kepresidenannya. Dia mengatakan pertanyaannya tentang ilmu iklim dalam video yang bocor “disalahgunakan di luar konteks”.
Jim Skea, ketua Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, mengatakan al-Jaber “sangat memperhatikan ilmu pengetahuan seperti yang telah kita diskusikan dan saya pikir telah sepenuhnya memahaminya”.
Adanya tekanan OPEC. OPEC mengeluarkan surat kepada anggotanya pada tanggal 6 Desember untuk “secara proaktif menolak teks atau formula apa pun yang menargetkan energi, yaitu bahan bakar fosil, dan bukan emisi”. Arab Saudi, produsen minyak terbesar, secara de facto adalah pemimpin dari 24 negara anggota kelompok tersebut. Sekretariat juga menyebut kampanye menentang bahan bakar fosil sebagai “bermotif politik”.
Meskipun UEA melarang demonstrasi, beberapa kelompok mengadakan protes di sela-sela aksi mengenai isu-isu termasuk perang Israel-Gaza dan penahanan tahanan politik di UEA. Pada bulan September, kepresidenan COP setuju untuk mengizinkan “aktivis iklim berkumpul secara damai” di pertemuan puncak tersebut.
5. COP29 Digelar di Azerbaijan
Foto/Reuters
Setelah beberapa putaran perundingan di COP28, Azerbaijan diumumkan sebagai tuan rumah COP29 yang dijadwalkan pada November 2024.
Para aktivis sudah mulai mengkritik keputusan tersebut terkait produksi minyak dan catatan hak asasi manusia di negara tersebut. Azerbaijan bukan bagian dari OPEC tetapi berkolaborasi erat dengan kelompok cabang OPEC+ yang memiliki 11 negara tambahan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda