Biden Sebut Israel Bisa Kehilangan Dukungan Global dalam Perang Gaza, Ini Respons Zionis
Rabu, 13 Desember 2023 - 10:59 WIB
TEL AVIV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Israel yang bisa kehilangan dukungan global dalam perangnya melawan Hamas di Gaza. Kekhawatiran pemimpin Amerika itu dipicu oleh pengeboman tanpa pandang bulu oleh militer Zionis.
Namun, juru bicara militer Zionis Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mencoba meredam kritik Biden.
Dia mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan dapat menjelaskan kepada AS tentang operasinya di Jalur Gaza, dan bahwa militer akan terus beroperasi sedemikian rupa sehingga dapat membedakan agen Hamas dari warga sipil.
“Kami menjaga hubungan dekat dengan Amerika Serikat. Kami melakukan percakapan hampir setiap hari dengan komandan Komando Pusat AS, serta dengan Ketua Kepala Staf Gabungan,” kata Hagari menanggapi kritik Biden.
"Menunjukkan dan menjelaskan fakta kepada mereka adalah tindakan yang benar," lanjut Hagari.
“Kami tahu bagaimana menjelaskan dengan tepat cara kami beroperasi, dengan cara yang tepat dan berbasis intelijen. Kami beroperasi untuk menjaga keamanan pasukan kami, namun kami tahu bagaimana bertindak melawan pusat gravitasi Hamas,” imbuh Hagari, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (13/12/2023).
“Kami beroperasi dengan cara yang melakukan yang terbaik untuk memisahkan warga sipil yang tidak terlibat dalam teror,” lanjutnya.
“IDF telah melakukan hal ini sejak awal pertempuran dan tentunya sekarang di hari-hari terakhir. Kami akan tahu bagaimana menunjukkan dan menyajikannya, tentunya kepada sekutu kami."
Sebelumnya, Biden cemas dengan pengeboman tanpa pandang bulu di Gaza oleh militer Israel dalam perangnya selama lebih dari tiga bulan.
Dia juga menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berubah.
"Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia. Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden seperti dilansir Reuters.
Dia juga menyinggung percakapan pribadinya dengan Netanyahu, di mana pemimpin Israel itu berkata: "'Anda mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas'."
Biden mengatakan dia telah menjawab: "Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi...jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan."
Biden mengatakan Netanyahu harus berubah, dan menambahkan bahwa pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel tidak bisa mengatakan tidak terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.
Namun, juru bicara militer Zionis Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mencoba meredam kritik Biden.
Dia mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan dapat menjelaskan kepada AS tentang operasinya di Jalur Gaza, dan bahwa militer akan terus beroperasi sedemikian rupa sehingga dapat membedakan agen Hamas dari warga sipil.
“Kami menjaga hubungan dekat dengan Amerika Serikat. Kami melakukan percakapan hampir setiap hari dengan komandan Komando Pusat AS, serta dengan Ketua Kepala Staf Gabungan,” kata Hagari menanggapi kritik Biden.
"Menunjukkan dan menjelaskan fakta kepada mereka adalah tindakan yang benar," lanjut Hagari.
“Kami tahu bagaimana menjelaskan dengan tepat cara kami beroperasi, dengan cara yang tepat dan berbasis intelijen. Kami beroperasi untuk menjaga keamanan pasukan kami, namun kami tahu bagaimana bertindak melawan pusat gravitasi Hamas,” imbuh Hagari, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (13/12/2023).
“Kami beroperasi dengan cara yang melakukan yang terbaik untuk memisahkan warga sipil yang tidak terlibat dalam teror,” lanjutnya.
“IDF telah melakukan hal ini sejak awal pertempuran dan tentunya sekarang di hari-hari terakhir. Kami akan tahu bagaimana menunjukkan dan menyajikannya, tentunya kepada sekutu kami."
Sebelumnya, Biden cemas dengan pengeboman tanpa pandang bulu di Gaza oleh militer Israel dalam perangnya selama lebih dari tiga bulan.
Dia juga menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berubah.
"Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia. Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden seperti dilansir Reuters.
Dia juga menyinggung percakapan pribadinya dengan Netanyahu, di mana pemimpin Israel itu berkata: "'Anda mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas'."
Biden mengatakan dia telah menjawab: "Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi...jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan."
Biden mengatakan Netanyahu harus berubah, dan menambahkan bahwa pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel tidak bisa mengatakan tidak terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.
(mas)
tulis komentar anda