Israel Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut, Putus Asa karena Gagal Kalahkan Hamas

Rabu, 13 Desember 2023 - 07:12 WIB
Selain itu, menurut Polianskiy, kemungkinan besar banyak warga sipil Palestina bersembunyi di bawah tanah untuk menghindari kengerian perang Israel, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Tindakan Putus Asa



Penulis dan analis Palestina Ramzy Baroud mengatakan taktik militer Zionis Israel ini adalah upaya putus asa karena gagal mengalahkan Hamas dalam perang.

"Membanjiri beberapa terowongan, betapapun kejamnya, merupakan tindakan putus asa, hanya karena hal ini didasarkan pada pemahaman yang salah bahwa jaringan terowongan terhubung sedemikian rupa sehingga membanjiri satu terowongan di Beit Layha, di utara, akan membanjiri terowongan lainnya di Rafah, di selatan," katanya.

“Karena pengalaman Mesir yang membanjir terowongan yang mengerikan, dan antisipasi bahwa Israel pasti akan mengambil pilihan seperti itu, terowongan-terowongan kelompok perlawanan dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk mengakomodasi taktik-taktik yang kejam dan putus asa sekalipun,” papar Baroud.

Memang benar, meski seluruh sisi terowongan Gaza terbuat dari beton bertulang, tanahnya selalu dibiarkan dalam material aslinya, yang pada dasarnya berupa pasir dan tanah padat.

Menurut para ahli, pembangunan terowongan tersebut dilakukan untuk mengakomodasi kemungkinan banjir yang disengaja atau alami, yang cukup sering terjadi setiap musim dingin di Gaza.

Selain itu, fakta bahwa Israel, AS, dan sekutu Barat mereka telah menjajakan gagasan membanjiri terowongan sebagai salah satu strategi utama dalam mengalahkan kelompok perlawanan Palestina, telah memberikan cukup waktu bagi warga Palestina untuk bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.

“Agar Israel berhasil membanjiri terowongan, mereka harus menguasai penuh Gaza terlebih dahulu, identifikasi lokasi semua terowongan, dan memulai proses pemompaan air laut secara perlahan, yang akan memakan waktu berbulan-bulan,” kata Baroud.

"Saat di mana Israel tidak mempertimbangkan kerugian besar akibat perlawanan keras di Gaza," imbuh dia, seperti dikutip Palestine Chronicle, Rabu (13/12/2023).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More