Netanyahu Tuding Otoritas Palestina Ingin Hancurkan Israel Secara Bertahap
Selasa, 12 Desember 2023 - 18:34 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (11/12/2023) menuduh Otoritas Palestina (PA) berusaha menghancurkan Israel “secara bertahap”.
Tudingan itu diungkap dalam laporan kantor berita Anadolu Agency.
“Perbedaan antara Hamas dan PA hanyalah bahwa Hamas ingin menghancurkan kami di sini dan saat ini, PA ingin melakukannya secara bertahap,” ujar Netanyahu dalam pertemuan tertutup untuk Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset seperti dikutip Channel 12 Israel.
Tidak ada komentar dari Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah mengenai tuduhan Netanyahu.
Netanyahu menentang upaya Amerika Serikat (AS) mengizinkan Otoritas Palestina memerintah Jalur Gaza setelah berakhirnya perang Israel yang sedang berlangsung di wilayah yang diblokade tersebut.
Washington berpendapat harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina di Gaza pada periode pascaperang.
Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Otoritas Palestina menyusul pertikaian setelah pemilu yang dimenangkan Hamas.
Sejak saat itu, pemerintahan Otoritas Palestina hanya terbatas pada Tepi Barat saja.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Sebanyak 18.205 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.645 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Tudingan itu diungkap dalam laporan kantor berita Anadolu Agency.
“Perbedaan antara Hamas dan PA hanyalah bahwa Hamas ingin menghancurkan kami di sini dan saat ini, PA ingin melakukannya secara bertahap,” ujar Netanyahu dalam pertemuan tertutup untuk Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset seperti dikutip Channel 12 Israel.
Tidak ada komentar dari Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah mengenai tuduhan Netanyahu.
Netanyahu menentang upaya Amerika Serikat (AS) mengizinkan Otoritas Palestina memerintah Jalur Gaza setelah berakhirnya perang Israel yang sedang berlangsung di wilayah yang diblokade tersebut.
Washington berpendapat harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina di Gaza pada periode pascaperang.
Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Otoritas Palestina menyusul pertikaian setelah pemilu yang dimenangkan Hamas.
Sejak saat itu, pemerintahan Otoritas Palestina hanya terbatas pada Tepi Barat saja.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Sebanyak 18.205 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.645 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(sya)
tulis komentar anda