Pakar Israel Ledek Militer Zionis, Sebut Gambar Menyerahnya Pasukan Elite Hamas Palsu
Selasa, 12 Desember 2023 - 00:40 WIB
TEL AVIV - Para pakar dan jurnalis terkemuka Israel meledek militer negaranya sendiri karena sudah berbohong untuk propaganda perang. Mereka menyebut juru bicara militer Zionis Daniel Hagari sudah memalsukan gambar dan video yang menunjukkan anggota pasukan elite dari Brigade al-Qassam menyerah.
Brigade Izz ad-Din al-Qassam adalah sayap militer Hamas. Sedangkan unit elite dari Brigade al-Qassam adalah Nukbha.
Unit elite itulah yang berperan utama dalam Operasi Badai al-Aqsa—serangan spektakuler ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut rezim Zionis menewaskan sekitar 1.200 orang dan 240 lainnya disandera.
Ori Goldberg, seorang pakar Israel, menyoroti bahwa banyak dari mereka yang ditampilkan dalam gambar penyerahan diri “pasukan elite Hamas” adalah pria lanjut usia berusia 60-an dan bukan tentara muda di masa jayanya yang biasanya menjadi pasukan elite.
Goldberg, pakar di Interdisciplinary Centre- Herzliya, memaparkan kritiknya dalam serangkaian posting-an di X.
“Setelah adanya laporan mengenai teroris yang menyerahkan diri, ternyata mereka adalah kelompok pria yang ditangkap dan dibawa dari kompleks tempat ratusan orang warga Gaza bersama-sama mencari perlindungan,” tulis Goldberg, merujuk pada kelompok warga Palestina yang mencari perlindungan untuk menghindari pengeboman oleh tentara pendudukan Israel, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (12/12/2023).
“Untuk memenangkan perang gerilya, Anda memerlukan tujuan dan panduan politik yang jelas. Jika tidak, perang akan terpecah menjadi insiden-insiden, ledakan-ledakan, operasi-operasi, dan penyerangan-penyerangan yang tiada habisnya dan tidak dapat diambil keputusan secara bersama-sama. IDF [Pasukan Pertahanan Israel] dapat berperang selama 18 tahun di Gaza, seperti halnya di Lebanon, dan perang tidak akan berakhir sampai eselon politik menyerukan diakhirinya perang tersebut. Tidak ada tujuan yang jelas dan tidak ada pedoman yang jelas,” lanjut Goldberg.
Dalam salah satu video, seorang pria lanjut usia terlihat mengikuti instruksi tentara pendudukan Israel yang mengarahkannya ke mana harus pergi dan ke mana harus meletakkan senjata yang dipegangnya.
Pria itu ditelanjangi hingga celana dalamnya. Mengomentari sebuah gambar tersebut, jurnalis militer di situs MAKO, Hai Levy, berkata: “Anda dapat menganggapnya sebagai prajurit elite jika Anda menganggap saya seekor katak.”
Para pakar dan komentator Israel lainnya mempertanyakan bagaimana para pria Palestina itu ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam sebelum senjata mereka diambil. Ada juga yang mengatakan gambar-gambar tersebut membawa “aib” bagi Israel karena jelas-jelas palsu.
Narasi menyerahnya pasukan Hamas juga disebarkan Perdana Menteri Israel. Dia menyerukananggota Hamas lainnya menyerah dan jangan mati untuk pemimpin mereka, Yahya Sinwar.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas,” kata Netanyahu. “Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi Sinwar. Menyerah—sekarang!” kata Netanyahu yang menggunakan narasi “teroris” untuk Hamas.
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami. Mereka meletakkan senjatanya dan menyerahkan diri kepada tentara kita yang heroik,” lanjut Netanyahu.
Brigade Izz ad-Din al-Qassam adalah sayap militer Hamas. Sedangkan unit elite dari Brigade al-Qassam adalah Nukbha.
Unit elite itulah yang berperan utama dalam Operasi Badai al-Aqsa—serangan spektakuler ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut rezim Zionis menewaskan sekitar 1.200 orang dan 240 lainnya disandera.
Ori Goldberg, seorang pakar Israel, menyoroti bahwa banyak dari mereka yang ditampilkan dalam gambar penyerahan diri “pasukan elite Hamas” adalah pria lanjut usia berusia 60-an dan bukan tentara muda di masa jayanya yang biasanya menjadi pasukan elite.
Baca Juga
Goldberg, pakar di Interdisciplinary Centre- Herzliya, memaparkan kritiknya dalam serangkaian posting-an di X.
“Setelah adanya laporan mengenai teroris yang menyerahkan diri, ternyata mereka adalah kelompok pria yang ditangkap dan dibawa dari kompleks tempat ratusan orang warga Gaza bersama-sama mencari perlindungan,” tulis Goldberg, merujuk pada kelompok warga Palestina yang mencari perlindungan untuk menghindari pengeboman oleh tentara pendudukan Israel, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (12/12/2023).
“Untuk memenangkan perang gerilya, Anda memerlukan tujuan dan panduan politik yang jelas. Jika tidak, perang akan terpecah menjadi insiden-insiden, ledakan-ledakan, operasi-operasi, dan penyerangan-penyerangan yang tiada habisnya dan tidak dapat diambil keputusan secara bersama-sama. IDF [Pasukan Pertahanan Israel] dapat berperang selama 18 tahun di Gaza, seperti halnya di Lebanon, dan perang tidak akan berakhir sampai eselon politik menyerukan diakhirinya perang tersebut. Tidak ada tujuan yang jelas dan tidak ada pedoman yang jelas,” lanjut Goldberg.
Dalam salah satu video, seorang pria lanjut usia terlihat mengikuti instruksi tentara pendudukan Israel yang mengarahkannya ke mana harus pergi dan ke mana harus meletakkan senjata yang dipegangnya.
Pria itu ditelanjangi hingga celana dalamnya. Mengomentari sebuah gambar tersebut, jurnalis militer di situs MAKO, Hai Levy, berkata: “Anda dapat menganggapnya sebagai prajurit elite jika Anda menganggap saya seekor katak.”
Para pakar dan komentator Israel lainnya mempertanyakan bagaimana para pria Palestina itu ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam sebelum senjata mereka diambil. Ada juga yang mengatakan gambar-gambar tersebut membawa “aib” bagi Israel karena jelas-jelas palsu.
Narasi menyerahnya pasukan Hamas juga disebarkan Perdana Menteri Israel. Dia menyerukananggota Hamas lainnya menyerah dan jangan mati untuk pemimpin mereka, Yahya Sinwar.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas,” kata Netanyahu. “Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi Sinwar. Menyerah—sekarang!” kata Netanyahu yang menggunakan narasi “teroris” untuk Hamas.
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami. Mereka meletakkan senjatanya dan menyerahkan diri kepada tentara kita yang heroik,” lanjut Netanyahu.
(mas)
tulis komentar anda