Biadab! Israel Tangkap 142 wanita dan Anak-anak Tak Berdosa di Gaza
Senin, 11 Desember 2023 - 19:20 WIB
“Sekitar 700 anak-anak Palestina dianiaya di depan pengadilan militer [Israel] setiap tahun dan pengadilan ini tidak memiliki batas persidangan yang adil karena keseluruhan masalahnya bergantung pada pengakuan yang diperoleh dari anak-anak dengan paksa,” katanya kepada Al Jazeera.
Abu Eqtaish mengatakan informasi mengenai kondisi yang dihadapi anak-anak Palestina yang dipenjara saat ini terbatas karena kemampuan pengacara dan aktivis hak asasi manusia untuk mengunjungi penjara dibatasi setelah dimulainya perang, sementara sidang pengadilan dilakukan melalui tautan video.
Dia menambahkan bahwa menurut hukum internasional, tahanan dan narapidana harus bisa menerima kunjungan dan didampingi oleh pengacara atau anggota keluarga selama interogasi.
“Tetapi menurut sistem hukum militer Israel, mereka tidak mengizinkan anak tersebut didampingi oleh anggota keluarga selama interogasi… juga tidak ada rekaman asli dari proses interogasi… menjadi sangat sulit bagi pengacara anak untuk membuktikan bahwa pengakuan tersebut telah dicabut secara paksa dan pengacara mencoba mengangkat masalah ini ke hadapan hakim pengadilan militer, mereka mendapat jawaban bahwa ini bukan tempat yang tepat untuk mengangkat masalah ini,” kata Abu Eqtaish.
Abu Eqtaish mengatakan informasi mengenai kondisi yang dihadapi anak-anak Palestina yang dipenjara saat ini terbatas karena kemampuan pengacara dan aktivis hak asasi manusia untuk mengunjungi penjara dibatasi setelah dimulainya perang, sementara sidang pengadilan dilakukan melalui tautan video.
Dia menambahkan bahwa menurut hukum internasional, tahanan dan narapidana harus bisa menerima kunjungan dan didampingi oleh pengacara atau anggota keluarga selama interogasi.
“Tetapi menurut sistem hukum militer Israel, mereka tidak mengizinkan anak tersebut didampingi oleh anggota keluarga selama interogasi… juga tidak ada rekaman asli dari proses interogasi… menjadi sangat sulit bagi pengacara anak untuk membuktikan bahwa pengakuan tersebut telah dicabut secara paksa dan pengacara mencoba mengangkat masalah ini ke hadapan hakim pengadilan militer, mereka mendapat jawaban bahwa ini bukan tempat yang tepat untuk mengangkat masalah ini,” kata Abu Eqtaish.
(ahm)
tulis komentar anda