Pertempuran Membara di Seluruh Gaza, Perbatasan Lebanon Penuh Baku Tembak
Senin, 11 Desember 2023 - 07:32 WIB
GAZA - Pertempuran membara di seluruh wilayah Jalur Gaza. Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza pada Minggu (10/12/2023), menewaskan 57 orang, ketika pertempuran sengit pecah di Khan Younis.
Korban tewas warga Palestina sudah mencapai 18.000 orang akibat serangan barbar rezim kolonial Israel.
Israel terus maju secara bertahap ke Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dan pertempuran sengit dilaporkan terjadi di kota tersebut.
Warga mengatakan tank-tank Israel mencapai pusat Khan Younis, yang pernah ditetapkan Israel sebagai daerah “aman” bagi warga Palestina untuk mengungsi.
Dengan lebih dari 85% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi akibat serangan bom Israel yang tiada henti, badan-badan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk mengungsi di seluruh Gaza.
Israel mengatakan Korps Artilerinya mulai beroperasi di Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak awal serangan darat.
Hamas, sementara itu, mengatakan para pejuangnya mampu menargetkan beberapa tank Israel di Gaza utara dan Khan Younis.
Kelompok pejuang juga merilis rekaman yang menunjukkan satu tank Israel menjadi sasaran di Tal al-Zaatar, di Gaza utara, ketika bentrokan berkecamuk di seluruh wilayah kantong tersebut.
Dalam situs web yang baru diluncurkan, tentara Israel mengatakan 425 tentaranya telah tewas sejak 7 Oktober, 97 orang di antaranya sejak awal invasi darat.
Situs web tersebut mengatakan 1.593 tentara terluka sejak dimulainya perang, sehari setelah surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyebutkan jumlahnya 5.000 prajurit, mengutip pejabat kesehatan.
Di perbatasan Lebanon-Israel juga terjadi baku tembak berulang kali antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Israel mengatakan enam tentaranya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di pangkalannya di Galilea barat.
Tentara Israel mengebom pinggiran kota-kota Lebanon di dekat perbatasan dan menghancurkan satu rumah di Aytaroun.
Meningkatnya ketegangan terjadi ketika penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan negaranya “tidak bisa lagi menerima” kehadiran pasukan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
“Masyarakat Israel… memahami bahwa situasi di utara perlu diubah,” ujar dia dalam wawancara dengan Channel 12 News Israel.
"Dan hal ini akan berubah. Jika Hizbullah setuju mengubahnya secara diplomatis, itu bagus. Jika tidak, kita harus bertindak. Kita harus memastikan bahwa situasi di utara akan berbeda," tegas dia.
Sementara itu, beberapa pejabat Arab berbicara tentang situasi di Gaza pada konferensi Forum Doha yang diadakan di Qatar.
Yang paling menonjol, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan AS harus bertanggung jawab karena telah memberikan “lampu hijau paling hijau” terhadap serangan Israel di Gaza.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan Israel sedang berusaha "mengosongkan Gaza dari rakyatnya".
“Israel menantang dunia, melanggar hukum internasional, dan melakukan kejahatan perang,” tegas dia.
Pada konferensi tersebut, Penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menganugerahi komisaris jenderal badan bantuan PBB Unrwa, Philippe Lazzarini, dengan Doha Forum Award atas kerja badan tersebut di Gaza.
Korban tewas warga Palestina sudah mencapai 18.000 orang akibat serangan barbar rezim kolonial Israel.
Israel terus maju secara bertahap ke Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dan pertempuran sengit dilaporkan terjadi di kota tersebut.
Warga mengatakan tank-tank Israel mencapai pusat Khan Younis, yang pernah ditetapkan Israel sebagai daerah “aman” bagi warga Palestina untuk mengungsi.
Dengan lebih dari 85% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi akibat serangan bom Israel yang tiada henti, badan-badan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk mengungsi di seluruh Gaza.
Israel mengatakan Korps Artilerinya mulai beroperasi di Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak awal serangan darat.
Hamas, sementara itu, mengatakan para pejuangnya mampu menargetkan beberapa tank Israel di Gaza utara dan Khan Younis.
Kelompok pejuang juga merilis rekaman yang menunjukkan satu tank Israel menjadi sasaran di Tal al-Zaatar, di Gaza utara, ketika bentrokan berkecamuk di seluruh wilayah kantong tersebut.
Dalam situs web yang baru diluncurkan, tentara Israel mengatakan 425 tentaranya telah tewas sejak 7 Oktober, 97 orang di antaranya sejak awal invasi darat.
Situs web tersebut mengatakan 1.593 tentara terluka sejak dimulainya perang, sehari setelah surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyebutkan jumlahnya 5.000 prajurit, mengutip pejabat kesehatan.
Ketegangan di Lebanon Selatan
Di perbatasan Lebanon-Israel juga terjadi baku tembak berulang kali antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Israel mengatakan enam tentaranya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di pangkalannya di Galilea barat.
Tentara Israel mengebom pinggiran kota-kota Lebanon di dekat perbatasan dan menghancurkan satu rumah di Aytaroun.
Meningkatnya ketegangan terjadi ketika penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan negaranya “tidak bisa lagi menerima” kehadiran pasukan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
“Masyarakat Israel… memahami bahwa situasi di utara perlu diubah,” ujar dia dalam wawancara dengan Channel 12 News Israel.
"Dan hal ini akan berubah. Jika Hizbullah setuju mengubahnya secara diplomatis, itu bagus. Jika tidak, kita harus bertindak. Kita harus memastikan bahwa situasi di utara akan berbeda," tegas dia.
Forum Doha
Sementara itu, beberapa pejabat Arab berbicara tentang situasi di Gaza pada konferensi Forum Doha yang diadakan di Qatar.
Yang paling menonjol, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan AS harus bertanggung jawab karena telah memberikan “lampu hijau paling hijau” terhadap serangan Israel di Gaza.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan Israel sedang berusaha "mengosongkan Gaza dari rakyatnya".
“Israel menantang dunia, melanggar hukum internasional, dan melakukan kejahatan perang,” tegas dia.
Pada konferensi tersebut, Penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menganugerahi komisaris jenderal badan bantuan PBB Unrwa, Philippe Lazzarini, dengan Doha Forum Award atas kerja badan tersebut di Gaza.
(sya)
tulis komentar anda