Dalam 3 Hari Brigade Al-Qassam Hancurkan 79 Kendaraan Militer Israel
Jum'at, 08 Desember 2023 - 20:23 WIB
JALUR GAZA - Sayap militer Hamas , Brigade Al-Qassam , mengumumkan bahwa para pejuangnya telah menghancurkan seluruh atau sebagian 79 kendaraan militer Israel di Kota Gaza selama periode 72 jam.
“Pejuang kami telah memasang jebakan di pintu masuk terowongan di daerah Sheikh Radwan, dan segera setelah pasukan Israel maju ke sana, terowongan itu diledakkan. Akibatnya, anggota pasukan Israel tewas dan terluka,” kata Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan di Telegram seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (8/12/2023).
Dalam pernyataan terpisah, kelompok militer itu mengatakan pejuang perlawanan berhasil membunuh dua tentara di lingkungan Shuja’iyya, sebelah timur Kota Gaza, dan dua tentara lainnya, dengan senapan buatan lokal di timur laut kota Khan Younis.
“Pejuang kami bentrok dengan unit infanteri yang terdiri dari enam tentara, membunuh dan melukai mereka, dan menyita robot yang mereka miliki dan menargetkan dua tank, di sebelah timur kota Khan Younis,” ungkap Brigade Al-Qassam.
Pejuang perlawanan juga menargetkan unit infanteri yang terdiri dari 15 tentara, membunuh dan melukai banyak dari mereka, di sebelah timur kota Khan Yuonis.
Para pejuang menargetkan buldoser militer, tank Merkava dan ekskavator militer di sebelah timur kota Khan Yuonis dan mengebom sekelompok tentara yang menembus poros utara dan timur kota.
Di Lembah Gaza bagian utara, Brigade Al-Qassam mengatakan mereka telah menargetkan ruang komando Israel di poros selatan Kota Gaza dengan roket jarak pendek kaliber 114mm.
Israel telah mengintensifkan pemboman terhadap Jalur Gaza sejak gencatan senjata sementara berakhir pada 1 Desember.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengakui pada hari Selasa bahwa tentara telah membayar “harga yang sangat mahal” sejak perang di Gaza.
Pada hari Kamis, media Israel mengklaim bahwa jumlah korban tewas di pihak militer Zionis telah meningkat menjadi 92 sejak dimulainya invasi darat ke Gaza pada akhir Oktober. Kelompok perlawanan Palestina mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi namun Israel tidak ingin masyarakat mengetahui jumlah korban jiwa karena hal ini akan mempengaruhi tingkat persetujuan terhadap pemerintah.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
“Pejuang kami telah memasang jebakan di pintu masuk terowongan di daerah Sheikh Radwan, dan segera setelah pasukan Israel maju ke sana, terowongan itu diledakkan. Akibatnya, anggota pasukan Israel tewas dan terluka,” kata Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan di Telegram seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (8/12/2023).
Dalam pernyataan terpisah, kelompok militer itu mengatakan pejuang perlawanan berhasil membunuh dua tentara di lingkungan Shuja’iyya, sebelah timur Kota Gaza, dan dua tentara lainnya, dengan senapan buatan lokal di timur laut kota Khan Younis.
“Pejuang kami bentrok dengan unit infanteri yang terdiri dari enam tentara, membunuh dan melukai mereka, dan menyita robot yang mereka miliki dan menargetkan dua tank, di sebelah timur kota Khan Younis,” ungkap Brigade Al-Qassam.
Pejuang perlawanan juga menargetkan unit infanteri yang terdiri dari 15 tentara, membunuh dan melukai banyak dari mereka, di sebelah timur kota Khan Yuonis.
Para pejuang menargetkan buldoser militer, tank Merkava dan ekskavator militer di sebelah timur kota Khan Yuonis dan mengebom sekelompok tentara yang menembus poros utara dan timur kota.
Di Lembah Gaza bagian utara, Brigade Al-Qassam mengatakan mereka telah menargetkan ruang komando Israel di poros selatan Kota Gaza dengan roket jarak pendek kaliber 114mm.
Israel telah mengintensifkan pemboman terhadap Jalur Gaza sejak gencatan senjata sementara berakhir pada 1 Desember.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengakui pada hari Selasa bahwa tentara telah membayar “harga yang sangat mahal” sejak perang di Gaza.
Pada hari Kamis, media Israel mengklaim bahwa jumlah korban tewas di pihak militer Zionis telah meningkat menjadi 92 sejak dimulainya invasi darat ke Gaza pada akhir Oktober. Kelompok perlawanan Palestina mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi namun Israel tidak ingin masyarakat mengetahui jumlah korban jiwa karena hal ini akan mempengaruhi tingkat persetujuan terhadap pemerintah.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(ian)
tulis komentar anda