Berupaya Selamatkan Sandera, Pasukan Khusus Israel Tewas Disergap Hamas

Jum'at, 08 Desember 2023 - 16:11 WIB
loading...
Berupaya Selamatkan Sandera, Pasukan Khusus Israel Tewas Disergap Hamas
Pasukan khusus Israel tewas disergap sayap militer Hamas saat berupaya membebaskan sandera. Foto/Ilustrasi
A A A
JALUR GAZA - Sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa mereka berhasil menggagalkan upaya penyelamatan sandera oleh pasukan khusus Israel di Jalur Gaza . Bentrokan itu menimbulkan beberapa korban militer, dan seorang tawanan juga tewas dalam insiden tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang didistribusikan di Telegram, Brigade Al-Qassam Hamas mengatakan para pejuangnya menemukan unit pasukan khusus yang sedang melakukan upaya penyelamatan dan menyerangnya, menewaskan dan melukai beberapa tentara.

Namun kelompok itu tidak memberikan lokasi kejadian secara spesifik.



Dikatakan bahwa seorang tentara Israel yang ditawan terbunuh, dan menyebutkan namanya sebagai Sa'ar Baruch, 25 tahun seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (8/12/2023).

Dalam daftar sandera yang diterbitkan oleh Israel mengidentifikasi salah satu dari mereka sebagai Sahar Baruch. Ia adalah seorang pelajar sipil yang berusia 24 tahun ketika ditangkap dari rumahnya selama serangan mematikan Hamas di perbatasan pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang.

Militer Israel, yang membebaskan seorang tentara yang ditawan di Gaza pada akhir Oktober lalu dan melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang dirancang untuk menyelamatkan 138 sandera yang tersisa, belum memberikan komentar.



Israel melanjutkan kampanye pengebomannya di Jalur Gaza pekan lalu setelah menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata. Setidaknya 16.248 warga Palestina tewas akibat kampanye militer mematikan Israel, termasuk ribuan anak-anak, pada hari Rabu.

Jumlah korban tewas sebenarnya di Jalur Gaza diperkirakan jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan, karena ribuan korban terjebak di bawah reruntuhan.

Penyakit mematikan juga menyebar di wilayah tersebut sebagai akibat dari pemboman, pengepungan, dan runtuhnya infrastruktur kesehatan.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)