Jihad Islam Memiliki Daftar Nama Agen Mossad di Seluruh Dunia
Jum'at, 01 Desember 2023 - 00:05 WIB
GAZA - Kelompok pejuang Palestina Jihad Islam mengamankan server intelijen Israel saat berpartisipasi dalam serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu, Perwakilan kelompok tersebut di Iran, Nasser Abu-Sharif mengatakan server tersebut berisi nama-nama banyak mata-mata Israel, beberapa di antaranya beroperasi di Iran.
"Selama serangan tanggal 7 Oktober, Jihad Islam berhasil membawa server intelijen rezim Israel ke Gaza,” kata Abu-Sharif mengumumkan di sebuah acara di Teheran, menurut media Iran, dilansir RT.
“Server berisi nama-nama banyak mata-mata, bahkan mereka yang berada di Republik Islam [Iran],” tambahnya.
Jihad Islam adalah kelompok pejuang terbesar di Gaza setelah Hamas, meskipun mereka juga mempunyai kehadiran yang signifikan di Tepi Barat. Berbeda dengan Hamas, Jihad Islam tidak mempunyai sayap politik, dan hanya berkonsentrasi pada perjuangan bersenjata melawan Israel.
Sejumlah pejuang Jihad Islam yang jumlahnya tidak diketahui bergabung dalam serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, menyerbu desa-desa dan instalasi militer di dekat perbatasan Gaza dan menyandera sekitar 30 orang kembali ke daerah kantong Palestina.
Pada tanggal 5 November, kantor berita milik negara Iran, IRNA, mengumumkan penangkapan tiga mata-mata yang bekerja untuk Mossad, badan intelijen Israel. Meskipun penangkapan terjadi hampir sebulan setelah dugaan penyitaan server, tidak jelas apakah database tersebut berperan. IRNA melaporkan, para tersangka ditangkap di wilayah pegunungan perbatasan Afghanistan dalam operasi gabungan antara otoritas Iran dan Afghanistan.
Iran dan Israel sering menuduh satu sama lain melakukan spionase, dan kedua negara sering mengklaim telah menangkap mata-mata masing-masing. Setelah media Saudi menerbitkan sebuah video yang konon menunjukkan interogasi seorang panglima militer Iran oleh agen Mossad pada bulan Juli lalu, Kementerian Intelijen Teheran mengklaim bahwa mereka telah menangkap “jaringan agen” dari Israel yang diduga mempersiapkan “operasi sabotase dan teroris” di Iran. .
"Selama serangan tanggal 7 Oktober, Jihad Islam berhasil membawa server intelijen rezim Israel ke Gaza,” kata Abu-Sharif mengumumkan di sebuah acara di Teheran, menurut media Iran, dilansir RT.
“Server berisi nama-nama banyak mata-mata, bahkan mereka yang berada di Republik Islam [Iran],” tambahnya.
Jihad Islam adalah kelompok pejuang terbesar di Gaza setelah Hamas, meskipun mereka juga mempunyai kehadiran yang signifikan di Tepi Barat. Berbeda dengan Hamas, Jihad Islam tidak mempunyai sayap politik, dan hanya berkonsentrasi pada perjuangan bersenjata melawan Israel.
Sejumlah pejuang Jihad Islam yang jumlahnya tidak diketahui bergabung dalam serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, menyerbu desa-desa dan instalasi militer di dekat perbatasan Gaza dan menyandera sekitar 30 orang kembali ke daerah kantong Palestina.
Pada tanggal 5 November, kantor berita milik negara Iran, IRNA, mengumumkan penangkapan tiga mata-mata yang bekerja untuk Mossad, badan intelijen Israel. Meskipun penangkapan terjadi hampir sebulan setelah dugaan penyitaan server, tidak jelas apakah database tersebut berperan. IRNA melaporkan, para tersangka ditangkap di wilayah pegunungan perbatasan Afghanistan dalam operasi gabungan antara otoritas Iran dan Afghanistan.
Iran dan Israel sering menuduh satu sama lain melakukan spionase, dan kedua negara sering mengklaim telah menangkap mata-mata masing-masing. Setelah media Saudi menerbitkan sebuah video yang konon menunjukkan interogasi seorang panglima militer Iran oleh agen Mossad pada bulan Juli lalu, Kementerian Intelijen Teheran mengklaim bahwa mereka telah menangkap “jaringan agen” dari Israel yang diduga mempersiapkan “operasi sabotase dan teroris” di Iran. .
(ahm)
tulis komentar anda