2 Pejuang Hamas Serang Pasukan Zionis di Yerusalem
loading...
A
A
A
GAZA - Setelah perpanjangan gencatan senjata, dua pejuang Palestina melepaskan tembakan ke halte bus pada jam sibuk pagi hari di pintu masuk Yerusalem. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang. Kedua penyerang telah "dinetralisir".
Sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan di Yerusalem, yang oleh Israel disebut sebagai bukti lebih lanjut perlunya menghancurkan para militan. Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa hal ini akan menggagalkan gencatan senjata di Gaza atau pembebasan sandera.
"Para penyerang adalah anggotanya, dan sayap bersenjatanya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan yang membunuh anak-anak dan perempuan di Gaza," kata Hamas, dilansir Reuters.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengungkapkan, oeristiwa ini membuktikan sekali lagi bagaimana kita tidak boleh menunjukkan kelemahan,. "Kita harus berbicara dengan Hamas hanya melalui teropong (senapan), hanya melalui perang,” kata Ben-Gvir di lokasi serangan.
Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata di Gaza selama 1 Hari
Namun tidak ada pihak yang menganggap serangan itu sebagai penolakan eksplisit terhadap gencatan senjata. Seorang pejabat Palestina yang akrab dengan perundingan gencatan senjata mengatakan bahwa ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut tidak berlaku untuk apa yang ia anggap sebagai respons terhadap serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Hingga gencatan senjata tercapai, Israel membombardir wilayah tersebut selama tujuh minggu. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 6.500 lainnya hilang, banyak yang dikhawatirkan masih terkubur di bawah reruntuhan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan di Yerusalem, yang oleh Israel disebut sebagai bukti lebih lanjut perlunya menghancurkan para militan. Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa hal ini akan menggagalkan gencatan senjata di Gaza atau pembebasan sandera.
"Para penyerang adalah anggotanya, dan sayap bersenjatanya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan yang membunuh anak-anak dan perempuan di Gaza," kata Hamas, dilansir Reuters.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengungkapkan, oeristiwa ini membuktikan sekali lagi bagaimana kita tidak boleh menunjukkan kelemahan,. "Kita harus berbicara dengan Hamas hanya melalui teropong (senapan), hanya melalui perang,” kata Ben-Gvir di lokasi serangan.
Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata di Gaza selama 1 Hari
Namun tidak ada pihak yang menganggap serangan itu sebagai penolakan eksplisit terhadap gencatan senjata. Seorang pejabat Palestina yang akrab dengan perundingan gencatan senjata mengatakan bahwa ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut tidak berlaku untuk apa yang ia anggap sebagai respons terhadap serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Hingga gencatan senjata tercapai, Israel membombardir wilayah tersebut selama tujuh minggu. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 6.500 lainnya hilang, banyak yang dikhawatirkan masih terkubur di bawah reruntuhan.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(ahm)