Meski Berseteru, Pejabat Fatah Puji Serangan Hamas ke Israel: Perang Epik dan Heroik!
Selasa, 28 November 2023 - 11:42 WIB
Fatah, partai-nya Rajoub, yang memerintah Otoritas Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas, secara resmi mendukung solusi dua negara; Israel dan Palestina.
Fatah menjalankan pemerintah di Tepi Barat yang diduduki Israel, sedangkan Hamas memerintah Jalur Gaza.
Pejabat Fatah tersebut mengatakan bahwa untuk menjaga kemungkinan terwujudnya solusi dua negara, serta menjaga keamanan nasional negara-negara tersebut, Yordania dan Mesir menolak menerima pengungsi Palestina yang melarikan diri dari perang di Gaza.
Fatah dan Hamas secara konsisten terlibat konflik satu sama lain selama bertahun-tahun, termasuk konflik bersenjata di Gaza pada tahun 2006-2007, ketika Hamas—yang terpilih secara demokratis—menguasai Jalur Gaza dengan kekerasan.
"Meski begitu, saat ini tidak ada seorang pun yang dapat [menyangkal] bahwa kita adalah satu bangsa yang tinggal di satu tanah air dan proyek kita adalah satu,” kata Rajoub.
Dia menyebut proyek tersebut sebagai “negara merdeka dengan kedaulatan penuh sesuai dengan resolusi legitimasi internasional”.
Mengenai perbatasan utara Israel dengan Lebanon, yang sering terjadi baku tembak antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan proksi Iran; Hizbullah, Rajoub mengatakan; "Sejak hari pertama, kelompok Kanan Israel telah berupaya memperluas perang."
Meski demikian, pemerintah Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel berusaha keras mencegah perang meluas.
Fatah menjalankan pemerintah di Tepi Barat yang diduduki Israel, sedangkan Hamas memerintah Jalur Gaza.
Pejabat Fatah tersebut mengatakan bahwa untuk menjaga kemungkinan terwujudnya solusi dua negara, serta menjaga keamanan nasional negara-negara tersebut, Yordania dan Mesir menolak menerima pengungsi Palestina yang melarikan diri dari perang di Gaza.
Fatah dan Hamas secara konsisten terlibat konflik satu sama lain selama bertahun-tahun, termasuk konflik bersenjata di Gaza pada tahun 2006-2007, ketika Hamas—yang terpilih secara demokratis—menguasai Jalur Gaza dengan kekerasan.
"Meski begitu, saat ini tidak ada seorang pun yang dapat [menyangkal] bahwa kita adalah satu bangsa yang tinggal di satu tanah air dan proyek kita adalah satu,” kata Rajoub.
Dia menyebut proyek tersebut sebagai “negara merdeka dengan kedaulatan penuh sesuai dengan resolusi legitimasi internasional”.
Mengenai perbatasan utara Israel dengan Lebanon, yang sering terjadi baku tembak antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan proksi Iran; Hizbullah, Rajoub mengatakan; "Sejak hari pertama, kelompok Kanan Israel telah berupaya memperluas perang."
Meski demikian, pemerintah Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel berusaha keras mencegah perang meluas.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda