Masuk Daftar Pertukaran, Gadis Palestina Dipukuli dan Dibawa Kembali ke Penjara Israel
Selasa, 28 November 2023 - 04:24 WIB
YERUSALEM - Keluarga seorang gadis Palestina yang akan dibebaskan setelah kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas mengatakan bahwa ia telah diserang dan dipukul oleh sipir Israelserta dibawa kembali ke penjara.
Nufuth Hammad (16), yang berasal dari Yerusalem Timur, seharusnya dibebaskan dari pusat penahanan Kompleks Rusia yang terkenal kejam, juga dikenal sebagai Moskobia, di Yerusalem pada hari Sabtu lalu.
Namun, kakeknya Aref Hammad mengatakan kepada situs saudara The New Arab yang berbahasa Arab bahwa keluarga tersebut telah secara resmi diberitahu oleh otoritas Israel bahwa Nufuth dibawa ke penjara Damon di Israel utara.
Dia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang Nufuth.
Sebanyak 39 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, semuanya wanita dan anak-anak di bawah usia 18 tahun, akan dibebaskan pada hari Sabtu dengan imbalan 13 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pengacara keluarga tersebut mengatakan dia dipukuli oleh penjaga setelah Israel memutuskan untuk tidak membebaskannya.
Tahanan Palestina lainnya, yang dibebaskan, mengatakan bahwa mereka telah melihat Nufuth di antara mereka sebelum penjaga Israel membawanya keluar dari ruang tunggu yang disediakan bagi mereka yang akan dibebaskan.
Dia dilaporkan dibawa ke rumah sakit Hadassah Ein Kerem di Israel untuk perawatan medis.
Menurut WAFA, ayahnya dipanggil oleh otoritas Israel, menghabiskan waktu berjam-jam untuk diinterogasi, namun dilarang menemuinya.
Dia kembali sendirian setelah tengah malam setelah diperintahkan pergi oleh otoritas Israel. Keluarga tersebut menyatakan "ketakutan besar" terhadap Nufuth seperti dikutip dari The New Arab, Selasa (28/11/2023).
Remaja tersebut telah ditahan Israel selama dua tahun. Dua minggu lalu, dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena dituduh menikam seorang wanita Israel dan menyebabkan luka ringan.
Gadis Palestina lainnya, Israa Ghateet, juga dijatuhi hukuman atas serangan tersebut, namun Ghateet dan Hammad membantah tuduhan tersebut. Pengacara mereka mengatakan bahwa mereka telah disiksa, dihina, dan dipukuli di penjara, serta tidak diberi makan.
Nufuth Hammad (16), yang berasal dari Yerusalem Timur, seharusnya dibebaskan dari pusat penahanan Kompleks Rusia yang terkenal kejam, juga dikenal sebagai Moskobia, di Yerusalem pada hari Sabtu lalu.
Namun, kakeknya Aref Hammad mengatakan kepada situs saudara The New Arab yang berbahasa Arab bahwa keluarga tersebut telah secara resmi diberitahu oleh otoritas Israel bahwa Nufuth dibawa ke penjara Damon di Israel utara.
Dia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang Nufuth.
Sebanyak 39 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, semuanya wanita dan anak-anak di bawah usia 18 tahun, akan dibebaskan pada hari Sabtu dengan imbalan 13 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pengacara keluarga tersebut mengatakan dia dipukuli oleh penjaga setelah Israel memutuskan untuk tidak membebaskannya.
Tahanan Palestina lainnya, yang dibebaskan, mengatakan bahwa mereka telah melihat Nufuth di antara mereka sebelum penjaga Israel membawanya keluar dari ruang tunggu yang disediakan bagi mereka yang akan dibebaskan.
Dia dilaporkan dibawa ke rumah sakit Hadassah Ein Kerem di Israel untuk perawatan medis.
Menurut WAFA, ayahnya dipanggil oleh otoritas Israel, menghabiskan waktu berjam-jam untuk diinterogasi, namun dilarang menemuinya.
Dia kembali sendirian setelah tengah malam setelah diperintahkan pergi oleh otoritas Israel. Keluarga tersebut menyatakan "ketakutan besar" terhadap Nufuth seperti dikutip dari The New Arab, Selasa (28/11/2023).
Remaja tersebut telah ditahan Israel selama dua tahun. Dua minggu lalu, dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena dituduh menikam seorang wanita Israel dan menyebabkan luka ringan.
Gadis Palestina lainnya, Israa Ghateet, juga dijatuhi hukuman atas serangan tersebut, namun Ghateet dan Hammad membantah tuduhan tersebut. Pengacara mereka mengatakan bahwa mereka telah disiksa, dihina, dan dipukuli di penjara, serta tidak diberi makan.
(ian)
tulis komentar anda