Korut Pindahkan Senjata Berat ke Perbatasan dengan Korsel
Selasa, 28 November 2023 - 01:18 WIB
“Militer kami akan memantau dengan cermat tindakan provokatif Korea Utara sambil mempertahankan kesiapan penuh untuk dapat segera membalas provokasi Korea Utara… berdasarkan penguatan postur gabungan kami dengan AS,” kata kementerian tersebut, menurut kantor berita Yonhap, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (27/11/2023).
Korut mengancam akan meluncurkan lebih banyak satelit, yang melanggar sanksi dewan keamanan PBB karena satelit tersebut menggunakan teknologi yang digunakan dalam rudal balistik jarak jauh.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah KCNA pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Korut menolak kecaman dari Amerika Serikat dan sembilan anggota dewan keamanan PBB lainnya atas peluncuran satelit tersebut.
Dikatakan bahwa peluncuran tersebut adalah cara yang sah dan adil untuk menggunakan haknya untuk membela diri dan secara menyeluruh menanggapi dan secara tepat memantau tindakan militer serius yang dilakukan AS dan para pengikutnya.
Pejabat Korsel mengkonfirmasi bahwa satelit tersebut telah memasuki orbit dan mengatakan diperlukan lebih banyak waktu untuk menentukan apakah satelit tersebut berfungsi normal. Ada spekulasi bahwa peluncuran tersebut dimungkinkan oleh bantuan teknologi dari Rusia, kemungkinan sebagai imbalan atas amunisi Korea Utara untuk mendukung perang Kremlin di Ukraina.
Korut mengancam akan meluncurkan lebih banyak satelit, yang melanggar sanksi dewan keamanan PBB karena satelit tersebut menggunakan teknologi yang digunakan dalam rudal balistik jarak jauh.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah KCNA pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Korut menolak kecaman dari Amerika Serikat dan sembilan anggota dewan keamanan PBB lainnya atas peluncuran satelit tersebut.
Dikatakan bahwa peluncuran tersebut adalah cara yang sah dan adil untuk menggunakan haknya untuk membela diri dan secara menyeluruh menanggapi dan secara tepat memantau tindakan militer serius yang dilakukan AS dan para pengikutnya.
Pejabat Korsel mengkonfirmasi bahwa satelit tersebut telah memasuki orbit dan mengatakan diperlukan lebih banyak waktu untuk menentukan apakah satelit tersebut berfungsi normal. Ada spekulasi bahwa peluncuran tersebut dimungkinkan oleh bantuan teknologi dari Rusia, kemungkinan sebagai imbalan atas amunisi Korea Utara untuk mendukung perang Kremlin di Ukraina.
Baca Juga
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda