Fatah Ternyata juga Memiliki Sayap Militer, Ini Profilnya
Senin, 27 November 2023 - 16:18 WIB
Namun, gerakan sayap militer Fatah ini tidak berlangsung cukup lama. Sebagian negara pendukungnya menganggap aktivitas gerilya al-Asifah sebagai tindakan ‘sembrono’ yang justru dikhawatirkan bisa menyulut pertempuran lebih besar dengan Israel.
Sedikit dijelaskan di atas, arah gerakan Fatah mulai berubah seiring waktu. Setelah kehilangan pengaruh dari negara-negara tetangga seperti Yordania dan Lebanon, organisasi ini mengalami sejumlah perubahan.
Fatah yang menjadi partai dominan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mulai mengubah gerakan perlawanannya melawan Israel. Setelah sebelumnya gencar melakukan pertempuran bersenjata, mereka mulai mengubah arusnya menuju titik diplomasi.
Pada 1990-an, mereka bahkan sepakat meninggalkan perlawanan bersenjata secara keseluruhan. Sebagai gantinya, Fatah bersama PLO mendukung banyak resolusi dari DK PBB yang menyerukan pembangunan negara Palestina secara berdampingan dengan Israel.
Jadi, bisa dipahami bahwa Fatah dalam gerakan perlawanannya terhadap Israel juga pernah memiliki sayap militer bernama al-Asifah.
Namun, unit tersebut secara perlahan hilang terlupakan seiring perubahan arah atau strategi perjuangan Fatah yang lebih condong menuju diplomasi.
Sedikit dijelaskan di atas, arah gerakan Fatah mulai berubah seiring waktu. Setelah kehilangan pengaruh dari negara-negara tetangga seperti Yordania dan Lebanon, organisasi ini mengalami sejumlah perubahan.
Fatah yang menjadi partai dominan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mulai mengubah gerakan perlawanannya melawan Israel. Setelah sebelumnya gencar melakukan pertempuran bersenjata, mereka mulai mengubah arusnya menuju titik diplomasi.
Pada 1990-an, mereka bahkan sepakat meninggalkan perlawanan bersenjata secara keseluruhan. Sebagai gantinya, Fatah bersama PLO mendukung banyak resolusi dari DK PBB yang menyerukan pembangunan negara Palestina secara berdampingan dengan Israel.
Jadi, bisa dipahami bahwa Fatah dalam gerakan perlawanannya terhadap Israel juga pernah memiliki sayap militer bernama al-Asifah.
Namun, unit tersebut secara perlahan hilang terlupakan seiring perubahan arah atau strategi perjuangan Fatah yang lebih condong menuju diplomasi.
(sya)
tulis komentar anda