Profil Abraham Rami Ungar, Miliarder Israel yang Kapalnya Dibajak Houthi Yaman
Rabu, 22 November 2023 - 14:09 WIB
Menurut Haaretz, Abraham "Rami" Ungar adalah salah satu orang terkaya di Israel, dengan total kekayaan bersih lebih dari USD2 miliar.
Dia adalah pengusaha pelayaran internasional dan salah satu importir kendaraan bermotor terbesar di negaranya.
Dia juga memiliki sejarah hubungan dekat dengan politisi sayap kanan Israel.
Laporan lainnya mengungkap bahwa dia terlibat dalam dua skandal politik besar di Israel, di mana dia diduga menawarkan bantuan kepada mantan menteri dan bahkan mantan Perdana Menteri Ehud Olmert.
Pada 2018, Rami diyakini telah membeli tiket Piala Dunia FIFA untuk seorang menteri Israel saat itu; Yoav Gallant, dari partai Likud.
Dalam kasus lain, dia diduga membayar seseorang sebesar USD10.000 per bulan untuk mencegahnya memberikan kesaksian melawan PM Israel saat itu, Ehud Olmert.
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu mengecam pembajakan kapal kargo oleh kelompok Houthi Yaman, menjulukinya sebagai “tindakan terorisme Iran yang menunjukkan lompatan agresi mereka.”
“Ini adalah tindakan terorisme Iran yang mencerminkan peningkatan permusuhan Iran terhadap warga negara bebas, yang juga berdampak internasional terhadap keamanan rute pelayaran global," kata Kantor Netanyahu.
Seorang pejabat militer AS mengatakan perampasan kapal itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Dalam pernyataan terpisah, Jepang juga mengecam pembajakan kapal tersebut.
Dia adalah pengusaha pelayaran internasional dan salah satu importir kendaraan bermotor terbesar di negaranya.
Dia juga memiliki sejarah hubungan dekat dengan politisi sayap kanan Israel.
Laporan lainnya mengungkap bahwa dia terlibat dalam dua skandal politik besar di Israel, di mana dia diduga menawarkan bantuan kepada mantan menteri dan bahkan mantan Perdana Menteri Ehud Olmert.
Pada 2018, Rami diyakini telah membeli tiket Piala Dunia FIFA untuk seorang menteri Israel saat itu; Yoav Gallant, dari partai Likud.
Dalam kasus lain, dia diduga membayar seseorang sebesar USD10.000 per bulan untuk mencegahnya memberikan kesaksian melawan PM Israel saat itu, Ehud Olmert.
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu mengecam pembajakan kapal kargo oleh kelompok Houthi Yaman, menjulukinya sebagai “tindakan terorisme Iran yang menunjukkan lompatan agresi mereka.”
“Ini adalah tindakan terorisme Iran yang mencerminkan peningkatan permusuhan Iran terhadap warga negara bebas, yang juga berdampak internasional terhadap keamanan rute pelayaran global," kata Kantor Netanyahu.
Seorang pejabat militer AS mengatakan perampasan kapal itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Dalam pernyataan terpisah, Jepang juga mengecam pembajakan kapal tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda