Bajak Kapal Zionis, Houthi: Kapal-kapal Israel Adalah Target Sah

Selasa, 21 November 2023 - 17:20 WIB
Ambrey mengatakan pemilik Galaxy Leader, yang mengangkut mobil dan kendaraan lainnya, terdaftar sebagai Ray Car Carriers Inggris yang perusahaan induknya dimiliki oleh Ungar, seorang pengusaha asal Israel.

Militer Israel mengatakan pembajakan itu adalah insiden yang sangat serius dengan konsekuensi global, sementara seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) menyebutnya pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.



"Para kru dilaporkan sedang diselidiki oleh Houthi," kata Ambrey. Mereka termasuk warga Ukraina, Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Rumania, menurut pejabat Israel dan Rumania.

Nippon Yusen, juga dikenal sebagai NYK Line Jepang, mengatakan pihaknya telah membentuk tim tugas untuk mengumpulkan informasi dan memastikan keselamatan kru.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa mengatakan Tokyo “mendekati Houthi secara langsung” dan juga berkomunikasi dengan Israel.

“Kami juga mendesak Arab Saudi, Oman, Iran dan negara-negara terkait lainnya untuk mendesak Houthi agar segera membebaskan kapal dan awak kapal tersebut,” katanya.

Sementara itu Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan pembajakan tersebut sebagai serangan Iran terhadap kapal internasional, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Iran.

“Kami telah berulang kali mengumumkan bahwa kelompok perlawanan di kawasan mewakili negara mereka dan membuat keputusan serta bertindak berdasarkan kepentingan negara mereka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani.

Garis pantai Yaman menghadap Selat Bab al-Mandab – jalur sempit antara Yaman dan Djibouti di kaki Laut Merah – yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dan membawa sekitar seperlima konsumsi minyak global.

“Ancaman gangguan terhadap pelayaran di wilayah yang lebih luas kemungkinan akan meningkat,” kata Torbjorn Soltvedt dari firma intelijen risiko Verisk Maplecroft kepada AFP.

“Jika masalah keamanan memaksa perusahaan pelayaran menghindari Selat Bab al-Mandab, akibatnya adalah biaya yang jauh lebih tinggi karena kurangnya rute alternatif,” terangnya.

Mohammed al-Basha, analis senior Timur Tengah untuk Navanti Group yang berbasis di AS mengatakan kegagalan peluncuran rudal dan drone Houthi untuk mencapai sasaran di Israel mungkin telah mempengaruhi keputusan untuk kembali fokus pada arena Laut Merah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More