8 Simbol yang Menjadi Identitas Palestina, dari Keffiyeh hingga Handala
Selasa, 21 November 2023 - 09:05 WIB
Foto/Reuters
Pohon zaitun memiliki akar sejarah dan budaya yang kuat di Palestina, dan cabang-cabangnya telah dikaitkan dengan perdamaian dan kemakmuran selama berabad-abad.
Pohon-pohon yang kuat dapat mengatasi kekeringan, suhu di bawah nol, embun beku, dan bahkan kebakaran. Mereka melambangkan ketahanan Palestina melawan pendudukan Israel dan hubungan mereka dengan tanah air.
Budidaya zaitun memainkan peran penting dalam perekonomian Palestina melalui produksi minyak zaitun, zaitun meja, dan sabun.
Sekitar 80.000 hingga 100.000 keluarga Palestina bergantung pada panen zaitun sebagai penghasilan mereka, yang berlangsung setiap tahun antara bulan Oktober dan November. Secara tradisional, musim panen adalah saat yang penuh perayaan dan kegembiraan, namun pembatasan ketat Israel dan serangan pemukim menutupi hal tersebut.
Menurut PBB, lebih dari 5.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat rusak dalam lima bulan pertama tahun 2023.
Pada tahun 1974, Yasser Arafat, yang saat itu menjabat sebagai pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan dalam pidatonya yang ditujukan kepada Majelis Umum PBB:
“Hari ini saya datang dengan membawa ranting zaitun di satu tangan dan senjata pejuang kemerdekaan di tangan lainnya. Jangan biarkan ranting zaitun jatuh dari tanganku. Aku ulangi, jangan biarkan ranting zaitun itu jatuh dari tanganku”.
Berbagai daerah di Palestina telah mengembangkan gaya tatreez unik mereka sendiri yang mencerminkan berbagai aspek kehidupan Palestina dan pengalaman lokal. Setiap pola memiliki makna atau cerita berbeda di baliknya dan polanya berkisar dari motif yang terinspirasi dari alam, seperti pepohonan, hingga bentuk geometris.
Pohon zaitun memiliki akar sejarah dan budaya yang kuat di Palestina, dan cabang-cabangnya telah dikaitkan dengan perdamaian dan kemakmuran selama berabad-abad.
Pohon-pohon yang kuat dapat mengatasi kekeringan, suhu di bawah nol, embun beku, dan bahkan kebakaran. Mereka melambangkan ketahanan Palestina melawan pendudukan Israel dan hubungan mereka dengan tanah air.
Budidaya zaitun memainkan peran penting dalam perekonomian Palestina melalui produksi minyak zaitun, zaitun meja, dan sabun.
Sekitar 80.000 hingga 100.000 keluarga Palestina bergantung pada panen zaitun sebagai penghasilan mereka, yang berlangsung setiap tahun antara bulan Oktober dan November. Secara tradisional, musim panen adalah saat yang penuh perayaan dan kegembiraan, namun pembatasan ketat Israel dan serangan pemukim menutupi hal tersebut.
Menurut PBB, lebih dari 5.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat rusak dalam lima bulan pertama tahun 2023.
Pada tahun 1974, Yasser Arafat, yang saat itu menjabat sebagai pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan dalam pidatonya yang ditujukan kepada Majelis Umum PBB:
“Hari ini saya datang dengan membawa ranting zaitun di satu tangan dan senjata pejuang kemerdekaan di tangan lainnya. Jangan biarkan ranting zaitun jatuh dari tanganku. Aku ulangi, jangan biarkan ranting zaitun itu jatuh dari tanganku”.
3. Sulaman Palestina
Seni menyulam Palestina, atau tatreez, adalah praktik jarum dan benang dekoratif yang diturunkan dari generasi ke generasi wanita Palestina.Berbagai daerah di Palestina telah mengembangkan gaya tatreez unik mereka sendiri yang mencerminkan berbagai aspek kehidupan Palestina dan pengalaman lokal. Setiap pola memiliki makna atau cerita berbeda di baliknya dan polanya berkisar dari motif yang terinspirasi dari alam, seperti pepohonan, hingga bentuk geometris.
Lihat Juga :
tulis komentar anda