AS Selidiki Klaim China Bantu Saudi Kembangkan Senjata Nuklir
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 06:21 WIB
WASHINGTON - Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang menilai laporan bahwa China secara diam-diam membantu Arab Saudi memperluas program nuklirnya, yang dapat membuka jalan menuju pengembangan senjata nuklir .
The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa agen-agen intelijen AS telah menganalisis dugaan kolaborasi antara kedua negara di situs yang tidak diumumkan di Saudi, dekat dengan area produksi panel surya.
Analis yang berbicara kepada New York Times mengatakan gambar satelit bangunan di dekat Ibu Kota Riyadh mirip dengan fasilitas nuklir yang dibangun oleh China di Iran.
Awal pekan ini, Wall Street Journal juga melaporkan bahwa situs lain di barat laut negara itu sedang digunakan untuk mengekstrak uranium dari bijih uranium sebuah langkah lanjutan untuk pengembangan bahan bakar nuklir yang dapat menempatkan Saudi di jalur untuk mengembangkan senjata nuklir.
Menurut New York Times, entitas China telah membuat banyak pakta dan perjanjian dengan Arab Saudi dalam perjalanannya menuju pemrosesan uranium, baik untuk energi nuklir atau untuk mengekspor uranium.(Baca: Dukung Program Nuklir, Saudi Berencana untuk Perkaya Uranium )
Pakar AS mengatakan ini pada akhirnya dapat dialihkan ke program nuklir militer rahasia di masa depan.
The New York Times melaporkan bahwa sementara Presiden AS Donald Trump telah berusaha untuk mengerjakan program nuklir sipil Arab Saudi, laporan terbaru telah menimbulkan kekhawatiran di Washington.
Arab Saudi belum menandatangani pembatasan yang sama yang disetujui UEA selama pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklirnya sendiri, dan pada 2018, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kerajaan akan mencoba mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir jika Iran melanjutkan pekerjaannya mendapatkan bom nuklir.(Baca: Arab Saudi Siap Kembangkan Bom Nuklir )
Menurut The New York Times, Saudi menandatangani nota kesepahaman dengan China National Nuclear pada 2017 untuk membantu mengeksplorasi deposit uraniumnya, dan perjanjian lainnya ditandatangani dengan China Nuclear Engineering Group.
The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa agen-agen intelijen AS telah menganalisis dugaan kolaborasi antara kedua negara di situs yang tidak diumumkan di Saudi, dekat dengan area produksi panel surya.
Analis yang berbicara kepada New York Times mengatakan gambar satelit bangunan di dekat Ibu Kota Riyadh mirip dengan fasilitas nuklir yang dibangun oleh China di Iran.
Awal pekan ini, Wall Street Journal juga melaporkan bahwa situs lain di barat laut negara itu sedang digunakan untuk mengekstrak uranium dari bijih uranium sebuah langkah lanjutan untuk pengembangan bahan bakar nuklir yang dapat menempatkan Saudi di jalur untuk mengembangkan senjata nuklir.
Menurut New York Times, entitas China telah membuat banyak pakta dan perjanjian dengan Arab Saudi dalam perjalanannya menuju pemrosesan uranium, baik untuk energi nuklir atau untuk mengekspor uranium.(Baca: Dukung Program Nuklir, Saudi Berencana untuk Perkaya Uranium )
Pakar AS mengatakan ini pada akhirnya dapat dialihkan ke program nuklir militer rahasia di masa depan.
The New York Times melaporkan bahwa sementara Presiden AS Donald Trump telah berusaha untuk mengerjakan program nuklir sipil Arab Saudi, laporan terbaru telah menimbulkan kekhawatiran di Washington.
Arab Saudi belum menandatangani pembatasan yang sama yang disetujui UEA selama pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklirnya sendiri, dan pada 2018, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kerajaan akan mencoba mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir jika Iran melanjutkan pekerjaannya mendapatkan bom nuklir.(Baca: Arab Saudi Siap Kembangkan Bom Nuklir )
Menurut The New York Times, Saudi menandatangani nota kesepahaman dengan China National Nuclear pada 2017 untuk membantu mengeksplorasi deposit uraniumnya, dan perjanjian lainnya ditandatangani dengan China Nuclear Engineering Group.
tulis komentar anda