Macron kepada Israel: Setop Membunuh Bayi dan Wanita

Sabtu, 11 November 2023 - 09:25 WIB
Namun dia mengatakan tidak ada pembenaran atas pemboman yang terus berlanjut terhadap warga sipil di Gaza.

"Hal ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita adalah negara demokrasi. Penting juga untuk jangka menengah dan panjang bagi keamanan Israel sendiri, untuk menyadari bahwa semua nyawa penting,” tuturnya.



Saat ditanya, dia menolak mengatakan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional di Gaza.

"Saya bukan hakim. Saya seorang kepala negara," katanya, seraya menambahkan bahwa tidak tepat jika mengkritik Israel dengan cara seperti ini - yang merupakan mitra dan teman - hanya sebulan setelah Israel diserang.

Namun Macron mengatakan dia tidak setuju bahwa cara terbaik bagi Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah dengan melakukan pemboman besar-besaran di Gaza. Hal itu akan menciptakan kebencian dan perasaan buruk di wilayah tersebut yang akan memperpanjang konflik.

Setelah sebulan pemboman Israel dan hampir dua minggu setelah Israel melancarkan serangan darat besar-besaran ke wilayah tersebut, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa 11.078 orang telah terbunuh, sementara 1,5 juta orang meninggalkan rumah mereka.

Israel mengatakan akan memulai jeda militer selama empat jam setiap hari di bagian utara Gaza saat mereka melanjutkan serangannya. Namun menteri pertahanannya menekankan bahwa jeda tersebut akan “dilokalisasi” dan “tidak akan mengurangi konflik dalam perang”.

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More