Mediator Internasional Negosiasikan Gencatan Senjata 3 Hari di Jalur Gaza
Kamis, 09 November 2023 - 21:23 WIB
KAIRO - Mediator internasional mendekati kemungkinan kesepakatan untuk gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari dengan imbalan pembebasan selusin sandera yang ditahan oleh Hamas .
Kesepakatan itu juga akan memungkinkan sejumlah kecil masuknya bahan bakar ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Hal itu diungkapkan dua pejabat Mesir, seorang pejabat PBB dan seorang diplomat Barat.
“Pembicaraan berkisar pada pembebasan 12 sandera, setengah dari mereka adalah warga negara Amerika, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari, untuk memungkinkan Hamas melepaskan sandera dan memungkinkan Mesir untuk memberikan perpanjangan waktu (jangka waktu) untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata seorang sumber yang dekat dengan Hamas kepada kantor berita AFP.
“Ada perbedaan pendapat seputar periode waktu dan di sekitar utara (Jalur Gaza), yang menyaksikan operasi tempur ekstensif. Qatar sedang menunggu tanggapan Israel,” kata sumber itu seperti dikutip dari CBS News, Kamis (9/10/2023).
Kemungkinan kesepakatan gencatan senjata ditengahi oleh Amerika Serikat (AS), Mesir dan Qatar, negara Teluk Persia yang menjadi perantara dengan Hamas.
Seorang pejabat senior AS mengatakan pemerintahan Biden telah menyarankan agar Israel mengaitkan lamanya jeda tersebut dengan sejumlah sandera yang dibebaskan dalam formula yang dapat digunakan untuk jeda tambahan. Semua pejabat berbicara tanpa menyebut nama karena takut berdampak pada negosiasi rumit yang sedang berlangsung.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menolak untuk menguraikan kesepakatan apa pun yang muncul dalam sebuah wawancara dengan radio militer Israel.
"Saya merekomendasikan untuk tidak membicarakan apa yang telah kita sepakati – hal itu merugikan negosiasi," ujarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata sementara harus dibarengi dengan pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober. Israel mengatakan sekitar 240 sandera saat ini ditahan di Gaza.
Negara-negara kaya Kelompok Tujuh, yang mencakup sekutu dekat Israel, mengeluarkan pernyataan yang mengecam Hamas dan mendukung hak Israel untuk membela diri. Namun kelompok tersebut juga menyerukan pengiriman makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar tanpa hambatan, serta jeda kemanusiaan dalam pertempuran tersebut.
Kesepakatan itu juga akan memungkinkan sejumlah kecil masuknya bahan bakar ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Hal itu diungkapkan dua pejabat Mesir, seorang pejabat PBB dan seorang diplomat Barat.
Baca Juga
“Pembicaraan berkisar pada pembebasan 12 sandera, setengah dari mereka adalah warga negara Amerika, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari, untuk memungkinkan Hamas melepaskan sandera dan memungkinkan Mesir untuk memberikan perpanjangan waktu (jangka waktu) untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata seorang sumber yang dekat dengan Hamas kepada kantor berita AFP.
“Ada perbedaan pendapat seputar periode waktu dan di sekitar utara (Jalur Gaza), yang menyaksikan operasi tempur ekstensif. Qatar sedang menunggu tanggapan Israel,” kata sumber itu seperti dikutip dari CBS News, Kamis (9/10/2023).
Kemungkinan kesepakatan gencatan senjata ditengahi oleh Amerika Serikat (AS), Mesir dan Qatar, negara Teluk Persia yang menjadi perantara dengan Hamas.
Seorang pejabat senior AS mengatakan pemerintahan Biden telah menyarankan agar Israel mengaitkan lamanya jeda tersebut dengan sejumlah sandera yang dibebaskan dalam formula yang dapat digunakan untuk jeda tambahan. Semua pejabat berbicara tanpa menyebut nama karena takut berdampak pada negosiasi rumit yang sedang berlangsung.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menolak untuk menguraikan kesepakatan apa pun yang muncul dalam sebuah wawancara dengan radio militer Israel.
"Saya merekomendasikan untuk tidak membicarakan apa yang telah kita sepakati – hal itu merugikan negosiasi," ujarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata sementara harus dibarengi dengan pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober. Israel mengatakan sekitar 240 sandera saat ini ditahan di Gaza.
Negara-negara kaya Kelompok Tujuh, yang mencakup sekutu dekat Israel, mengeluarkan pernyataan yang mengecam Hamas dan mendukung hak Israel untuk membela diri. Namun kelompok tersebut juga menyerukan pengiriman makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar tanpa hambatan, serta jeda kemanusiaan dalam pertempuran tersebut.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda