Kepung Jalur Gaza, Israel Lacak Terowongan Hamas
Rabu, 08 November 2023 - 15:00 WIB
Israel telah menyuarakan ketakutannya bahwa operasi militer dapat semakin membahayakan para sandera, yang diyakini ditahan di terowongan. Israel mengatakan mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai para sandera dibebaskan.
Namun Hamas mengatakan mereka tidak akan berhenti berperang saat Jalur Gaza diserang.
“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata pejabat senior Hamas Ghazi Hamad kepada televisi Al Jazeera.
“Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” tegas Hamad.
Sejak 7 Oktober, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.
Washington mendukung posisi Israel bahwa gencatan senjata akan membantu Hamas secara militer. Namun Presiden Amerika Serika (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara pertempuran.
Israel sejauh ini masih belum jelas mengenai rencana jangka panjangnya jika mereka mencapai tujuan untuk mengalahkan Hamas. Dalam beberapa komentar langsung pertama mengenai masalah ini, Netanyahu mengatakan Israel akan berusaha untuk memikul tanggung jawab keamanan di Gaza "untuk jangka waktu yang tidak terbatas" setelah perang.
Namun para pejabat mengatakan Israel tidak tertarik untuk mengatur daerah kantong tersebut. Gallant, menteri pertahanan Israel, mengatakan bahwa setelah perang selesai, baik Israel maupun Hamas tidak akan memerintah Gaza.
Namun Hamas mengatakan mereka tidak akan berhenti berperang saat Jalur Gaza diserang.
“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata pejabat senior Hamas Ghazi Hamad kepada televisi Al Jazeera.
“Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” tegas Hamad.
Sejak 7 Oktober, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.
Washington mendukung posisi Israel bahwa gencatan senjata akan membantu Hamas secara militer. Namun Presiden Amerika Serika (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara pertempuran.
Israel sejauh ini masih belum jelas mengenai rencana jangka panjangnya jika mereka mencapai tujuan untuk mengalahkan Hamas. Dalam beberapa komentar langsung pertama mengenai masalah ini, Netanyahu mengatakan Israel akan berusaha untuk memikul tanggung jawab keamanan di Gaza "untuk jangka waktu yang tidak terbatas" setelah perang.
Namun para pejabat mengatakan Israel tidak tertarik untuk mengatur daerah kantong tersebut. Gallant, menteri pertahanan Israel, mengatakan bahwa setelah perang selesai, baik Israel maupun Hamas tidak akan memerintah Gaza.
tulis komentar anda