Sekjen PBB: Gaza Menjadi Kuburan Anak-anak
Selasa, 07 November 2023 - 07:07 WIB
Hamas mengatakan gagasan bahwa Hamas bermarkas di rumah sakit adalah “narasi palsu” yang harus diverifikasi oleh PBB.
Seorang jurnalis Reuters di Gaza mengatakan pengeboman Israel melalui udara, darat dan laut pada malam hari adalah salah satu yang paling intens sejak serangan 7 Oktober di mana Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel dan menyandera lebih dari 240 orang.
Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 10.022 orang di Gaza telah terbunuh, termasuk 4.104 anak-anak.
“Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari,” kata Guterres.
Organisasi-organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani korban luka dan makanan serta air bersih hampir habis dan pengiriman bantuan tidak mencukupi.
Guterres mengatakan 89 orang yang bekerja dengan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) termasuk di antara korban tewas. UNRWA mengatakan lima rekannya telah terbunuh dalam 24 jam terakhir saja.
"Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang," bunyi pernyataan 18 organisasi PBB sebelumnya.
Amerika berupaya keras untuk mengatur jeda konflik agar bantuan bisa masuk dibandingkan gencatan senjata penuh, dengan alasan, seperti Israel, bahwa militan Hamas hanya akan mengambil keuntungan.
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden membahas jeda tersebut dan kemungkinan pembebasan sandera melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin. Biden menegaskan kembali dukungannya untuk Israel sambil menekankan bahwa mereka harus melindungi warga sipil.
Seorang jurnalis Reuters di Gaza mengatakan pengeboman Israel melalui udara, darat dan laut pada malam hari adalah salah satu yang paling intens sejak serangan 7 Oktober di mana Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel dan menyandera lebih dari 240 orang.
Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 10.022 orang di Gaza telah terbunuh, termasuk 4.104 anak-anak.
“Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari,” kata Guterres.
Organisasi-organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani korban luka dan makanan serta air bersih hampir habis dan pengiriman bantuan tidak mencukupi.
Guterres mengatakan 89 orang yang bekerja dengan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) termasuk di antara korban tewas. UNRWA mengatakan lima rekannya telah terbunuh dalam 24 jam terakhir saja.
"Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang," bunyi pernyataan 18 organisasi PBB sebelumnya.
Amerika berupaya keras untuk mengatur jeda konflik agar bantuan bisa masuk dibandingkan gencatan senjata penuh, dengan alasan, seperti Israel, bahwa militan Hamas hanya akan mengambil keuntungan.
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden membahas jeda tersebut dan kemungkinan pembebasan sandera melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin. Biden menegaskan kembali dukungannya untuk Israel sambil menekankan bahwa mereka harus melindungi warga sipil.
(mas)
tulis komentar anda