Sekjen PBB: Gaza Menjadi Kuburan Anak-anak
Selasa, 07 November 2023 - 07:07 WIB
GAZA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan Gaza, Palestina, telah menjadi kuburan bagi anak-anak.
Dia kembali menuntut gencatan senjata di Gaza ketika otoritas kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas akibat pengeboman Israel telah melebihi 10.000 orang.
Namun Israel menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Pihak Israel mengatakan ratusan sandera yang ditawan oleh Hamas selama serangan 7 Oktober lalu harus dibebaskan terlebih dahulu.
Sedangkan Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan para sandera atau pun menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang.
“Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pengeboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB–termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman,” kata Guterres kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/11/2023).
“Pada saat yang sama, Hamas dan militan lainnya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan terus meluncurkan roket tanpa pandang bulu ke arah Israel,” katanya, menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.
Israel mengatakan 31 tentara telah tewas sejak mereka mulai memperluas operasi darat di Gaza pada 27 Oktober dan menegaskan kembali bahwa Hamas bersembunyi bersama warga sipil dan di rumah sakit.
Dia kembali menuntut gencatan senjata di Gaza ketika otoritas kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas akibat pengeboman Israel telah melebihi 10.000 orang.
Namun Israel menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Pihak Israel mengatakan ratusan sandera yang ditawan oleh Hamas selama serangan 7 Oktober lalu harus dibebaskan terlebih dahulu.
Sedangkan Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan para sandera atau pun menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang.
“Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pengeboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB–termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman,” kata Guterres kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/11/2023).
“Pada saat yang sama, Hamas dan militan lainnya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan terus meluncurkan roket tanpa pandang bulu ke arah Israel,” katanya, menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.
Israel mengatakan 31 tentara telah tewas sejak mereka mulai memperluas operasi darat di Gaza pada 27 Oktober dan menegaskan kembali bahwa Hamas bersembunyi bersama warga sipil dan di rumah sakit.
tulis komentar anda