100 Dokter Israel Serukan RS Terbesar Gaza Dibom, Picu Kemarahan
Senin, 06 November 2023 - 10:58 WIB
"100 dokter Israel menandatangani petisi yang menyerukan penghancuran semua rumah sakit di Gaza. Orang-orang baik dengan sikap perguruan tinggi yang baik. Mereka pasti mengambil sumpah Hipokrates yang sama seperti Harold Shipman," tulisnya, merujuk pada seorang dokter Inggris dan pembunuh berantai yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2000.
Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, Israel telah berulang kali mengebom rumah sakit.
Menanggapi serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap kota-kota Israel selatan, militer Zionis telah melancarkan kampanye pengeboman paling agresif di Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan berulang kali mengebom rumah sakit dan infrastruktur sipil.
Pada pertengahan Oktober, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Baptis al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang. Namun militer Zionis menyangkal, menuduh balik roket Jihad Islam Palestina sebagai senjata yang menghantam rumah sakit
Daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds juga telah berulang kali dibom selama lebih dari seminggu, menyebabkan pasien yang terluka menderita karena menghirup asap. Pengeboman di dekat rumah sakit tersebut, tempat 14.000 warga Palestina berlindung, telah menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan membuat orang-orang panik.
Pada 3 November, jet tempur Israel mengebom pintu masuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Bom juga dijatuhkan di halaman Rumah Sakit Indonesia.
“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam.
"Gambar mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan."
“Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom,” imbuh Guterres. "Ini harus dihentikan."
Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, Israel telah berulang kali mengebom rumah sakit.
Menanggapi serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap kota-kota Israel selatan, militer Zionis telah melancarkan kampanye pengeboman paling agresif di Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan berulang kali mengebom rumah sakit dan infrastruktur sipil.
Pada pertengahan Oktober, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Baptis al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang. Namun militer Zionis menyangkal, menuduh balik roket Jihad Islam Palestina sebagai senjata yang menghantam rumah sakit
Daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds juga telah berulang kali dibom selama lebih dari seminggu, menyebabkan pasien yang terluka menderita karena menghirup asap. Pengeboman di dekat rumah sakit tersebut, tempat 14.000 warga Palestina berlindung, telah menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan membuat orang-orang panik.
Pada 3 November, jet tempur Israel mengebom pintu masuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Bom juga dijatuhkan di halaman Rumah Sakit Indonesia.
“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam.
"Gambar mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan."
“Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom,” imbuh Guterres. "Ini harus dihentikan."
tulis komentar anda