Mengapa Bos Hizbullah Tak Deklarasikan Perang Habis-habisan Melawan Israel?
Sabtu, 04 November 2023 - 00:02 WIB
“Kami menunggu dengan tidak sabar. Kami berharap dia akan mengumumkan perang terhadap musuh Israel dan negara-negara Barat yang mendukungnya,” kata Ahed Madi (43), warga Lebanon yang berbicara dari kota perbatasan Shebaa.
Rabih Awad (41), asal kota Rashaya al-Fokhar di selatan, mengatakan perang baru antara Hizbullah dan Israel akan menjadi pukulan mematikan bagi Lebanon, yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang parah.
“Saya menentang perang pemusnahan terhadap warga Palestina di Gaza,” katanya kepada AFP. “Tetapi keputusan untuk berperang harus diambil oleh negara Lebanon, bukan oleh partai atau milisi.”
Dikenal sebagai orator yang bersemangat dan berapi-api, Nasrallah adalah pemimpin faksi politik dan militer Syiah Hizbullah dan akan menyampaikan pernyataan publik pertamanya, hampir sebulan setelah Israel mulai menghancurkan Gaza dengan bom.
Pidato tersebut penting karena Sekretaris Jenderal Hizbullah itu dianggap banyak orang sebagai tokoh paling berkuasa di Lebanon yang memiliki 100.000 milisi tempur.
Hal ini juga penting karena pidatonya dapat membantu banyk orang memahami apakah Hizbullah kemungkinan akan membuka front kedua di perbatasan utara Israel dan mengubah konflik brutal yang berpusat di dalam dan sekitar Gaza menjadi perang regional yang tidak dapat diprediksi.
Hassan Nasrallah lahir pada tahun 1960 di Beirut timur, di mana dia digambarkan sebagai seorang pelajar Islam yang taat dan termotivasi.
Dia bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982 setelah invasi Israel dan pendudukan di Lebanon selatan.
Berkembang melalui organisasi tersebut, dia menggantikan pemimpin Hizbullah, Abbas al Musawi, pada tahun 1992 setelah dia–dan anggota keluarganya–terbunuh dalam serangan udara Israel.
Dalam sejumlah wawancara, Nasrallah berulang kali menolak mengakui negara Israel, dengan menyatakan bahwa dia menganggap keberadaan negara itu melanggar hukum dan tidak adil.
Rabih Awad (41), asal kota Rashaya al-Fokhar di selatan, mengatakan perang baru antara Hizbullah dan Israel akan menjadi pukulan mematikan bagi Lebanon, yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang parah.
“Saya menentang perang pemusnahan terhadap warga Palestina di Gaza,” katanya kepada AFP. “Tetapi keputusan untuk berperang harus diambil oleh negara Lebanon, bukan oleh partai atau milisi.”
Dikenal sebagai orator yang bersemangat dan berapi-api, Nasrallah adalah pemimpin faksi politik dan militer Syiah Hizbullah dan akan menyampaikan pernyataan publik pertamanya, hampir sebulan setelah Israel mulai menghancurkan Gaza dengan bom.
Pidato tersebut penting karena Sekretaris Jenderal Hizbullah itu dianggap banyak orang sebagai tokoh paling berkuasa di Lebanon yang memiliki 100.000 milisi tempur.
Hal ini juga penting karena pidatonya dapat membantu banyk orang memahami apakah Hizbullah kemungkinan akan membuka front kedua di perbatasan utara Israel dan mengubah konflik brutal yang berpusat di dalam dan sekitar Gaza menjadi perang regional yang tidak dapat diprediksi.
Hassan Nasrallah lahir pada tahun 1960 di Beirut timur, di mana dia digambarkan sebagai seorang pelajar Islam yang taat dan termotivasi.
Dia bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982 setelah invasi Israel dan pendudukan di Lebanon selatan.
Berkembang melalui organisasi tersebut, dia menggantikan pemimpin Hizbullah, Abbas al Musawi, pada tahun 1992 setelah dia–dan anggota keluarganya–terbunuh dalam serangan udara Israel.
Dalam sejumlah wawancara, Nasrallah berulang kali menolak mengakui negara Israel, dengan menyatakan bahwa dia menganggap keberadaan negara itu melanggar hukum dan tidak adil.
tulis komentar anda