PBB: Serangan Israel Terhadap Kamp Pengungsi Sebuah Kekejaman!

Kamis, 02 November 2023 - 09:07 WIB
PBB mengecam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai kekejaman. Foto/Al Jazeera
NEW YORK - Pemboman Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa rakyat Palestina yang tinggal di wilayah tersebut. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths.

Hamas melaporkan pada hari Selasa bahwa sebanyak 400 warga Palestina telah terbunuh atau terluka akibat serangan Israel di kamp padat penduduk Jabalia.

Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian mengkonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan komandan Hamas yang “sangat penting” dan unitnya.

Perwakilan IDF menyebut jatuhnya korban sipil sebagai sebuah tragedi, namun pada akhirnya menyalahkan kepemimpinan Hamas, dan mengatakan bahwa mereka telah “melekat di antara penduduk sipil.”





Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Rabu waktu setempat, setelah kunjungan dua harinya ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina, Griffiths menduga bahwa pertempuran di Gaza telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan.

“7 Oktober dan setelahnya akan meninggalkan bekas luka yang tak terhapuskan pada kehidupan jutaan orang,” kata Griffiths seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (2/11/2023).

Ia mengacu pada serangan awal yang dilakukan militan Hamas di wilayah Israel dekat Gaza, yang merenggut nyawa 1.400 orang, dan tanggapan Israel yang sejauh ini menyebabkan sebanyak 8.600 warga Palestina terbunuh, menurut otoritas kesehatan Gaza.

“Ini tidak bisa dilanjutkan. Kita memerlukan sebuah langkah perubahan,” tegas pejabat PBB tersebut.



Dia lebih lanjut menyerukan agar semua sandera yang ditangkap oleh Hamas segera dibebaskan tanpa syarat, agar kedua belah pihak menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional dan berhenti menargetkan warga sipil.

Griffiths menyimpulkan dengan menyerukan mereka yang mempunyai pengaruh untuk berupaya mengurangi eskalasi konflik, dan memperingatkan bahwa kegagalan untuk bertindak sekarang akan memiliki konsekuensi yang jauh melampaui kawasan ini.

Pada hari Selasa, direktur kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) di New York, Craig Mokhiber, menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai kasus genosida dan mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menyatakan bahwa PBB telah “menyerah pada kekuasaan AS” dan gagal menjalankan tugasnya untuk mencegah pembunuhan warga sipil Palestina.

AS sejauh ini tidak menunjukkan niat untuk mendorong gencatan senjata di Gaza dan malah menjanjikan dukungan tanpa henti bagi Israel dan haknya untuk “membela diri.” Senator AS Lindsey Graham bahkan menyatakan bahwa Washington akan mendukung Israel terlepas dari berapa banyak warga sipil yang terbunuh dalam perjuangannya melawan Hamas.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More