Purnawirawan Jenderal AS: Israel Hampir Mustahil Hancurkan Hamas di Gaza

Senin, 30 Oktober 2023 - 20:30 WIB
Pertemuan diadakan pada Sabtu antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan keluarga para tawanan setelah ancaman protes dilontarkan.

Sementara itu, retorika Netanyahu tampaknya sengaja meremehkan kekhawatiran mengenai perlindungan warga sipil Palestina.

Perdana Menteri Israel merujuk pada Alkitab dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Sabtu, tampaknya membandingkan orang Palestina dengan orang Amalek dalam Alkitab, yang dibunuh secara sistematis oleh orang Israel.

Lebih dari 8.000 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara lebih dari 20.200 orang dilaporkan terluka.

Pihak berwenang di Gaza baru-baru ini merilis daftar nama korban tewas sebagai tanggapan atas tudingan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan sejumlah pihak lainnya bahwa pemerintah Hamas di Gaza membesar-besarkan jumlah korban tewas.

Para pejabat PBB mencatat jumlah korban tewas yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza terbukti “kredibel” di masa lalu.

Baru-baru ini, muncul spekulasi yang menyatakan jumlah kematian warga sipil yang dikaitkan dengan Hamas dalam serangan mendadak mereka mungkin meningkat.

Pasukan militer Israel secara historis beroperasi berdasarkan kebijakan kontroversial, yang dikenal sebagai “Perintah Hannibal,” yaitu membunuh warga Israel yang terancam ditawan daripada membiarkan mereka disandera oleh pasukan musuh.

Laporan saksi mata menyatakan pasukan IDF terlibat dalam penembakan tanpa pandang bulu terhadap bangunan, membunuh warga Israel dan pejuang Hamas.

Pada Sabtu, satu esai diterbitkan di media AS oleh seorang aktivis Israel yang juga memperingatkan tentang tingginya potensi korban sipil di tengah operasi militer Israel di Gaza.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More